Michael Jordan dikenal sebagai salah satu pemain NBA (National Basketball Association) terbaik dengan koleksi enam gelar juara dan lima kali berhasil meraih lima gelar MVP regular. Tak hanya itu saja, ia juga dikenal sebagai seseorang yang punya etika kerja mengagumkan dan kisah hidup yang luar biasa. Di balik nama besar dan kesuksesannya saat ini, dulu ia pernah kalah ratusan kali dan jatuh berkali-kali. Ketenaran, karir dan prestasi Michael Jordan yang berlimpah ternyata tidak memiliki awal yang mulus. Dari kecil, kehidupannya diiringi dengan kisah-kisah menyedihkan hingga inspiratif, yang akan membuat kalian tersadar bahwa kesuksesan itu dapat diraih jika ada perjuangan. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik dari kisah seorang Michael Jordan terutama dalam meningkatkan kemampuan kita.
Michael Jordan menjadikan kegagalannya sebagai bahan bakar untuk menuju kesuksesannya. Dalam meraih sukses, Jordan menemukan banyak kesusahan dan kegagalan. Namun, ia menggunakan itu sebagai pembelajaran untuk terus memperbaiki kemampuannya. Sebelum ia sebesar dan sesukses sekarang, ia telah melewati ratusan kali hingga ribuan kali kegagalan. Salah satu kutipan yang paling fenomenal dari Michael Jordan yang dapat menginspirasi:
“Saya gagal di 9.000 tembakan di sepanjang karir saya. Saya kalah di hampir 300 pertandingan. 26 kali, saya dipercaya untuk mengambil tembakan yang menentukan hasil akhir pertandingan, dan saya gagal. Saya terus menerus gagal, lagi dan lagi di dalam kehidupan saya. Dan itulah mengapa saya sukses.”
Salah satu kunci keberhasilan Michael Jordan adalah karena ia fokus pada hal-hal positif. Bukan merasa terbebani dengan kegagalan atau kelemahan yang dimilikinya. Michael Jordan berhasil membawa Chicago Bulls menjuarai NBA untuk pertama kalinya pada tahun 1991. Gelar juara itu pun berhasil dipertahankan tiga kali berturut-turut, tahun 1991, 1992, dan 1993. Fokus pada hasil positif yang ingin kita dapatkan jauh lebih penting daripada sekadar menyesali kegagalan yang baru kita alami. Dengan begitu, kita akan punya semangat lagi untuk kembali bangun dan melangkah ke depan. Salah satu ungkapannya tak lain adalah “Saya tak pernah melihat beban dari kegagalan melakukan tembakan, kalau kita memikirkan bebannya kita akan selalu melihat hasil negatifnya.”
Mengutip kalimat Michael Jordan, “Di saat kamu mengabaikan hal-hal mendasar, entah itu teknik yang benar, etika kerja, atau kesiapan mental, maka permainanmu, tugas sekolahmu, pekerjaanmu, dan apapun yang kamu lakukan bisa hancur.” Hal ini penting sekali untuk tak meremehkan hal-hal mendasar. Jangan sampai mengabaikan hal-hal kecil yang kita kuasai. Semahir atau seprofesional apapun kita dengan profesi dan karir yang kita punya, jangan sampai kita lupa dengan hal-hal mendasar yang pernah kita pelajari. Hal tersebut bertujuan agar kita tak mudah terpeleset atau jatuh. Selain itu, dengan selalu mengingat hal-hal yang paling mendasar, kita akan selalu punya alasan untuk kembali bangkit, meski sudah gagal dan terjatuh.