Saat ingin melamar sebuah pekerjaan, biasanya orang akan menyiapkan curriculum vitae dan cover letter. Tetapi ternyata tidak cukup loh jika hanya dua dokumen tersebut. Ada beberapa perusahaan yang sangat ingin melihat portofolio pengalaman kerja kita sebelumnya. Portofolio ini tidak hanya berlaku bagi pelamar yang sudah berpengalaman kerja sebelumnya saja, tetapi bagi freshgraduate juga. Tidak hanya pengalaman dan prestasi kerja saja yang bisa ditampilkan, tetapi prestasi akademik atau karya ilmiah pun tak kalah menarik di mata HRD. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menata portofolio Anda menjadi bagus agar rektuter merasa tertarik dan terkesan.
Sebelumnya kita bahas dulu apa sih sebenarnya portofolio itu? Apa perbedaannya dengan CV atau cover letter? Portofolio adalah sebuah dokumen ringkasan hasil karya yang menunjukkan kemampuan, keterampilan, dan pencapaian seorang pelamar kerja. Melalui portofolio Anda bisa menyampaikan informasi lebih banyak tentang pekerjaan yang sebelumnya Anda jalani. Curriculum vitae atau CV adalah dokumen ringkasan yang menjelaskan tentang informasi pribadi Anda termasuk pendidikan dan pengalaman kerja. Sedangkan cover letter adalah pelengkap dari CV yang menginformasikan tentang minat Anda pada pekerjaan yang diinginkan.
Nah, sekarang yuk kita bahas beberapa tips untuk menata portofolio agar memperbesar peluang Anda diterima kerja.
Meskipun dalam CV Anda sudah memberikan informasi diri secara simpel, tetapi Anda tetap perlu mendeskripsikan tentang diri Anda dengan singkat pada portofolio. Karena portofolio memiliki ruang yang lebih luas, maka Anda bisa menunjukkan kreativitas Anda melalui kata-kata maupun desain. Beberapa hal yang perlu disampaikan adalah kepribadian dan aktivitas, minat yang Anda miliki, pendidikan yang relevan, dan prestasi pada pekerjaan sebelumnya. Eits, jangan lupa juga untuk menampilkan foto yang ramah ya. Karena rekruter juga ingin tau bagaimana seseorang yang berada dibalik deskripsi itu.
Setiap orang biasanya mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Nah, jangan lupa tuliskan keahlian Anda dalam portofolio yang Anda buat. Tidak hanya menampilkan dalam bentuk uraian saja, tetapi sertakan juga buktinya misalkan sertifikat atau tools yang biasa Anda gunakan. Jika Anda menguasai banyak keterampilan, Anda bisa memilih beberapa saja yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Tapi ingat, keahlian yang ditunjukkan adalah keahlian yang sebenar-benarnya dan bisa dipertanggungjawabkan ya. Jika Anda hanya membual atau bebohong, maka Anda akan merasa kesulitan saat diverifikasi dalam proses interview. Sebagai contoh Anda mempunyai keahlian dalam bidang fotografi, Anda bisa menuliskan apa saja tools yang biasanya Anda gunakan dan lampirkan hasil fotografi Anda.
Buatlah portofoliomu sesederhana mungkin walaupun Anda mempunyai pengalaman kerja yang banyak. Anda bisa menuliskan beberapa pengalaman kerja yang relevan saja dengan pekerjaan yang akan Anda lamar. Karena jika portofolio mu terlalu penuh, maka pihak rekruter akan merasa bosan melihat dan membacanya. Selain itu untuk membaca portofolio yang penuh juga akan membuang banyak waktu rekruter, padahal masih banyak lagi portofolio pelamar lain yang harus dibaca. Misalnya Anda bisa membuat portofolio dalam satu halaman kertas, atau jika memungkinkan Anda juga bisa membuat satu laman website atau CV digital yang ringkas.
Membuat portofolio untuk melamar pekerjaan sebaiknya dibuat desain yang sederhana, tetapi jangan juga desain yang standar. Karena sekarang sudah zaman digital, tidak ada salahnya untuk ‘mempercantik’ portofolio. Eits, tapi jangan gunakan desain dengan warna yang terlalu mencolok dan bahkan bisa membuat mata tidak nyaman ya. Mengapa demikian? Karena dengan desain yang rumit dan warna-warna yang mencolok mungkin akan membuat rekruter berubah pikiran untuk membacanya. Sebaiknya gunakan maksimal tiga warna yang bisa mempresentasikan diri dan keahlian Anda.
Hal terpenting lainnya dalam menyiapkan portofolio adalah jangan lupa mencantumkan informasi personal seperti nomor telepon dan alamat email. Kedua hal tersebut adalah yang bisa digunakan oleh rekruter untuk menghubungi Anda saat mereka yakin akan kemampuan yang Anda punya.
Nah, itulah beberapa tips menata portofolio yang baik untuk melamar pekerjaan. Jika Anda ingin terlihat profesional, maka buatlah portofolio dengan ringkas, jelas, dan ramah untuk dibaca. Dengan begitu rekruter akan menilai positif atas pekerjaan yang akan Anda lamar.