Belajar Menyampaikan Hal Pahit

Belajar Menyampaikan Hal Pahit

Dalam sebuah organisasi, tidak semua pengambilan keputusan dapat disetujui oleh semua pihak. Bahkan terkadang keputusan tersebut dapat berubah menjadi konflik, padahal kita harus menyampaikan informasi kepada tim tentang hal tersebut meskipun pahit. Ada banyak situasi dimana kita merasa sungkan saat menyampaikan hal pahit, karena khawatir dimaknai salah atau menimbulkan ketersinggungan.

Apabila Anda berprofesi sebagai leader atau manajer, kemampuan untuk menyampaikan keputusan yang baik merupakan hal yang penting untuk dimiliki. Setiap proses perencanaan dari perusahaan akan melibatkan para manajer yang secara konstan akan dihadapkan dengan situasi pengambilan keputusan yang sulit dan pahit. Keputusan yang pahit, mungkin itu bukan sesuatu yang diinginkan oleh organisasi. Seringkali terjadi di perusahaan harus menyampaikan hal pahit, misalnya tentang PHK, pengurangan tunjangan, atau pengurangan uang lemburan. Hal tersebut mungkin adalah yang terbaik untuk organisasi, meski menjadi berita yang paling pahit untuk diterima oleh para karyawan.

Hal pahit tetap akan terasa pahit, tidak ada orang yang akan menerimanya dengan suka cita. Dalam penyampaiannya maka kita harus memastikan berita pahit itu diterima dan meminimalkan terjadinya gejolak. Oleh karenanya proses penyampaiannya tetap harus dengan cara yang manis dan etis. Agar semakin yakin, berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Menyampaikan Secara Jelas

Tidak masalah apapun isi beritanya, mulailah segera dan katakanlah. Akan tetapi, meskipun pesan pahit tersebut cenderung menghancurkan, pertahankan nada yang tenang dan profesional serta tetap fokus pada berita yang disampaikan. Apa yang Anda sampaikan harus berdasarkan fakta dan data yang benar beserta dampaknya di masa datang. Penyampaiannya harus dengan jelas, tenang, percaya diri, empati dan sesopan mugkin. Dengan begitu, audiens diharapkan bisa menanggapinya dengan baik.

2. Lakukan Tanpa Memakai Emosi

Hal pahit selalu menimbulkan resistensi atau penolakan. Reaksi dalam bentuk ungkapan ataupun gesture muncul sebagai ekspresi emosi perlawanan. Anda jangan panik, tetap tenang dan tidak perlu reaktif karena siapapun yang mengalami situasi emosional dapat berisiko menimbulkan masalah. Jadilah seseorang yang profesional ketika menyampaikan berita pahit, tanpa perlu disertai perasaan yang meledak-ledak. Dalam hal ini dibutuhkan kematangan emosi dan ekspresi wajah yang dapat menenangkan situasi.

3. Tutup Dengan Catatan Positif

Setelah Anda menyampaikan berita pahit yang tidak menyenangkan, akhirilah dengan sikap positif, tetapi jujur dan penuh penghormatan kepada audiens. Sarankan solusi alternatif jika informasi seperti itu tersedia.



Post Your Thoughts

Related Posts
CARA MARKETING KAREN’S DINNER KAYAK APASIH?

CARA MARKETING KAREN’S DINNER KAYAK APASIH?

Trik Penamaan Bisnis Karen’s Diner adalah sebuah franshice restoran dengan konsep pelayanan yang buruk. Hah?…

6 Manfaat Marah Bagi Kesehatan!

6 Manfaat Marah Bagi Kesehatan!

Marah, menurut APA (American Psychological Association) adalah suatu bentuk perasaan tidak senang atau kesal terhadap…

Efektifkah Kebijakan Kantong Plastik Berbayar?

Efektifkah Kebijakan Kantong Plastik Berbayar?

Kantong plastik menjadi salah satu alternatif tempat yang bisa digunakan untuk membawa barang, terutama setelah…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.