Perkembangan ekosistem startup di Indonesia memang mengalami perkembangan yang sangat pesat di setiap tahunnya. Startup adalah perusahaan yang baru saja didirikan dan berada dalam fase pengembangan serta penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Dunia startup di Indonesia tidak kalah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain. Bahkan, saat ini di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa startup-startup unggul yang bergelar unicorn yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Penggunaan istilah unicorn ini merupakan gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi (nilai dari suatu startup, bukan sekedar pendanaan yang diraih dari investor) lebih dari $1 miliar. Mencapai nilai valuasi >$ 1miliar bukanlah perkara mudah karena perusahaan rintisan perlu memperhatikan jumlah dan nominal transaksi, jumlah pengguna aplikasi atau pelanggan, teknologi produk, kualitas tim, hingga terus berinvoasi untuk bersaing dengan kompetitor.
Lalu siapa saja startup unicorn yang berasal dari Indonesia? Berikut ini daftarnya, yaitu:
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Pada awalnya didirikan dengan prinsip menyelesaikan tantangan sehari-hari dengan teknologi yang melayani angkutan jasa ojek melalui pemesanan secara online. Selain menyediakan transportasi yang murah dan cepat, aplikasi Gojek telah berevolusi dari hanya menawarkan tumpangan menjadi rangkaian lebih dari 20 layanan saat ini.
Dalam perjalannya, Gojek menjadi startup pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar unicorn. Perusahaan sudah menyandang status unicorn sejak 4 Agustus 2016. Status tersebut disandang Gojek sekitar enam tahun sejak didirikannya.
Pertama kali didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009. Startup platform e-commerce ini mendapat status unicorn di tahun 2017, dan di tahun yang sama Tokopedia juga mengumumkan perolehan pendanaan senilai total $ 1,1 miliar. Pada tahun 2020, Tokopedia mengklaim telah menguasai 1,5% perekonomian Indonesia. Tercatat, tak kurang dari 7,2 Juta UKM telah bergabung dengan jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 90 juta pengguna. Pertumbuhan penjual baru di Tokopedia juga tercatat meningkat 86,5% selama pandemi.
Traveloka didirikan pada tahun 2012 oleh oleh Ferry Unardi, Albert Zhang, dan Derianto Kusuma. Berpusat pada bidang pemesanan hotel dan travel, perusahaan ini merupakan startup travel di Asia Tenggara yang menyandang gelar Unicorn. Gelar unicorn yang telah diraih Traveloka sejak Juli 2017 setelah pendanaan yang memperkuat posisi Traveloka sebagai pemimpin pasar industri travel di Indonesia. Kini, Traveloka tidak hanya dikenal sebagai unicorn di vertikal online travel, bisnis Traveloka saat ini juga sudah merambah ke gaya hidup dan finansial.
Didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah melayani lebih dari 6 Juta Pelapak, 5 Juta Mitra Bukalapak dan 90 Juta pengguna aktif. Pada tahun 2017, Bukalapak resmi menyandang gelar unicorn. Seri pendanaan F pada Oktober 2019 lalu mencatatkan valuasi Bukalapak sebesar $ 2,5 miliar. Melalui platform online dan offline-nya, Bukalapak memberikan kesempatan dan pilihan kepada semua orang untuk meraih hidup yang lebih baik. Lebih dalam, perusahaan teknologi Indonesia ini memiliki misi menciptakan perekonomian yang adil untuk semua.
Kini PT Visionet Internasional (OVO) dinahkodai oleh Jason Thompson sebagai CEO. OVO menjadi unicorn Indonesia dengan valuasi yang tak tanggung-tanggung, sebesar $ 2,9 Miliar. OVO dikenal sebagai sistem pembayaran digital pada zaman sekarang di khalayak masyarakat luas. Dengan OVO, pembayaran tidak perlu lagi menggunakan uang tunai. Aplikasi pembayaran serba bisa ini, kini tengah menjadi fintech terbesar di Indonesia setelah sebelumnya pada tahun 2018 mengklaim telah menjalankan lebih dari 1 miliar transaksi.
Pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015, JD.ID kini telah memiliki 12 kategori pilihan produk mulai dari kategori pilihan Ibu dan anak, smartphones, perangkat elektronik, hingga luxury. Bisnis JD.ID berkembang dengan pesat di Indonesia dilihat dari jumlah produk yang ditawarkan mengalami pertumbuhan cepat dari >10.000 SKU pada tahun 2015 menjadi ±100.000 SKU pada akhir tahun 2016.
Selain sebagai penyedia platform e-commerce, JD.ID juga menyediakan jasa pengiriman yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung kepada para pelanggan JD.ID. Mereka meraih pendanaan sebesar $ 1 miliar setelah mengikuti joint ventures dengan beberapa perusahaan berpendanaan besar. Ini menjadikan JD.ID sebagai e-commerce di Indonesia yang menyandang status unicorn.