Pentingnya Kemampuan Mendengar Bagi Seorang Pemimpin
Perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi sehat salah satunya adalah jika perusahaan yang memiliki tingkat turnover rendah. Karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan. Salah satu yang membuat karyawan loyal terhadap perusahaan adalah sikap pemimpin terhadap bawahannya. Menurut survei Darwin (2003) menjelaskan “karyawan akan loyal terhadap perusahaan yang mempunyai pemimpin kompeten di bidangnya”. Maka dari itu sangat penting peran pemimpin dalam sebuah perusahaan. Salah satu sifat pemimpin yang jarang dimiliki adalah kemampuan mendengar. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bersedia mendengarkan aspirasi team/anggotanya.
Sayangnya banyak orang bukan tipe pendengar yang baik. Riset-riset menunjukan bahwa ternyata seseorang hanya dapat menangkap 25% dari apa yang mereka dengarkan. Padahal faktanya setiap orang memiliki kebutuhan untuk didengar. Banyak dari mereka (pemimpin) yang cenderung memberikan masukan tanpa memperhatikan keluhan bawahannya. Kemampuan mendengarkan bagi seorang pemimpin memang sangat diperlukan. Selain etika dan moral, kemampuan mendengarkan juga harus dimiliki seorang pemimpin. Contohnya saja, jika ada pemimpin suatu perusahaan yang tidak mau mendengarkan masukan dari bawahannya, mustahil bila perusahaan tersebut akan maju.
Berikut merupakan beberapa hal penting kenapa seorang pemimpin harus mempuyai kemampuan mendengar:
Menjadi pendengar yang baik membuat seorang pemimpin lebih dihargai
Memang terdengar sepele, namun kebiasaan menjadi pendengar yang baik sangat bagus diterapkan oleh atasan (pemimpin). Selain bisa membangun hubungan yang baik dengan bawahan, ternyata hal ini juga dapat membuat rekan kerja/bawahan kita merasa lebih diperhatikan. Seorang pemimpin yang mempunyai kemampuan mendengarkan juga cenderung lebih dihargai ketimbang seorang pemimpin yang hanya banyak bicara tanpa mau mendengarkan berbagai masukan dan kritikan bawahannya.
Kemampuan mendengarkan membuat karyawan lebih nyaman
Ya, karyawan yang didengarkan dengan baik masukan dan kritikannya akan merasa nyaman bekerja dalam suatu perusahaan. Memang menjadi seorang pendengar kiranya bukan hal yang mudah. Terlihat sederhana namun sulit untuk dipratekan. Dengan mendengar tentu kita bukan hanya mengerti konten yang berisi informasi dari apa yang disampaikan seseorang. Namun dapat juga melihat konten emosional seseorang. Pesan tersirat apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh sesesorang tersebut. Dengan menjadi pendengar yang baik otomatis seorang pemimpin dapat mengetahui keluahan apa sebenarnya yang sedang dialami oleh karyawan sehingga dapat sebagai evaluasi untuk kemajuan perusahaan berikutnya.
