Preloved dan Thrift menjadi salah satu bisnis yang ramai saat ini. Terutama mengingat banyaknya generasi muda yang mulai tertarik dalam jual beli pakaian preloved dan thrift.
Pada dasarnya, perbedaan preloved dan thrift adalah dari barangnya, walaupun sama-sama barang second. Preloved adalah barang hasil dari koleksi pribadi, sedangkan thrift itu adalah barang yang biasanya berasal dari luar negeri. Dan keduanya memiliki kesamaan, yaitu barang yang masih layak pakai dan dijual dengan harga yang terjangkau.
Untuk memulai bisnis preloved atau thrift shop, perlu mengeluarkan modal yang bisa dibilang kecil. Ini karena biasanya pakaian-pakaian dalam preloved atau thrift tidak dijual satuan, melainkan karungan. Satu karung besar dihargai sekitar 1 juta rupiah, bisa berisi 50-100 pakaian acak dengan kondisi yang tentu tidak semuanya sempurna, biasanya ada beberapa helai yang cacat. Tertarik memulai bisnis preloved atau thrift shop? Yuk, simak tips berikut!
1. Mengetahui Kondisi Barang
Sebelum menjual barang pakaian bekas tentunya Kamu harus mengetahui kondisi baju preloved tersebut. Apakah pakaian tersebut masih layak pakai atau tidak, karena pemilik selanjutnya akan menggunakan pakaian tersebut. Lebih baik langsung ke pasar daripada beli online, dan ini untuk menghindari kualitas pakaian yang sudah tidak layak pakai lagi.
2. Mengerti Barang Original
Original atau otentik, salah satu kunci sukses berbisnis barang-barang preloved dan thrift dengan bekerja sama dan belajar memahami mana barang yang asli dan palsu. Kini, Kamu bisa dengan mudah mencari tahu keaslian barang hanya dengan mesin pencarian internet.
3. Upload Foto Terbaik
Mengambil foto jangan asal-asalan, disarankan ambil foto dari sisi (angle) yang pas untuk mendapatkan kualitas yang bagus. Perhatikan intensitas cahaya di setiap sudut ruangan, lalu pilih sudut yang memiliki pantulan cahaya terbaik. Selain itu, perhatikan latar belakang pengambilan gambar. Sebaiknya gunakan latar belakang berwarna putih agar hasil foto tampak lebih terang. Kalau Kamu ingin mengedit foto, ciptakan kesan yang natural agar foto terkesan orisinal.
4. Promosi ke Media Sosial dan Marketplace
Selanjutnya, tentukan media pemasaran yang sesuai dengan target pasar produk Kamu. Facebook atau Instagram adalah pilihan yang tepat untuk memasarkan pakaian preloved dan thrift yang Kamu jual. Untuk mencari calon pelanggan, coba posting produk dengan caption dan hashtag yang berhubungan dengan preloved. Foto-foto di feed Instagram harus menarik untuk menarik calon pelanggan yang mengunjungi media sosial Kamu. Setelah memiliki media pemasaran, coba kembangkan ke Marketplace. Ada banyak program yang tersedia di e-Commerce, seperti program pengiriman gratis. Meskipun ada biaya admin yang dikenakan oleh penjual, program ini sangat menguntungkan.
5. Jual Produk yang Diminati
Ketahui keinginan konsumen dengan melakukan analisa pasar terlebih dahulu. Dengan analisa pasar, Kamu bisa mengetahui tren yang sedang hype di kalangan konsumen. Setelah itu Kamu bisa menentukan produk apa yang ingin dijual, pastikan produk Anda banyak diminati publik.
6. Cari Supplier Produk
Di kota-kota besar, banyak sekali tempat yang bisa Kamu kunjungi. Kamu bisa melihat dan memilih sendiri produk pakaian yang akan dijual. Untuk mendapat kepercayaan konsumen, Anda tidak boleh asal memilih barang. Usahakan jeli dalam mencari barang berkualitas dengan harga yang terjangkau, sehingga Anda bisa dapat keuntungan lebih ketika menjualnya.
7. Mengikuti Event
Untuk menjangkau konsumen lebih luas, Kamu bisa mengikuti event bazar dengan tema preloved dan thrift. Biasanya dalam acara tersebut, tenant yang berpartisipasi menjual pakaian sejenis seperti preloved. Dengan adanya event ini, biasanya antusiasme para pecinta barang preloved akan jauh lebih besar.
Ada tips juga nih, 7 Tips Aman Jika Ingin Mengajukan Pinjaman Online