Apa Itu Investasi? Apakah Bisa Menunjang Ekonomi ?

Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan sehingga bisa meningkatkan ekonomi setelah kurun waktu tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah disebut juga sebagai penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana  atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.

Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak akan dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta yang setelah melewati masa tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Penanaman modal inilah tidak selalu berujung menghasilkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi. Maka dari itu, penting sekali memahami jenis-jenis dan risikonya.

Terdapat berbagai jenis investasi yang dapat dilakukan, seperti jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. definisi jangka pendek biasanya memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun, sementara definisi jangka menengah memiliki jangka waktu antara satu hingga tiga tahun, dan jangka panjang memiliki jangka waktu lebih dari tiga tahun.

Untuk memulainya seorang individu atau perusahaan perlu memperhitungkan berbagai faktor, seperti tujuan nya , jangka waktu nya, tingkat risiko yang dapat diterima, dan kemampuan finansial. Selain itu, seorang investor juga perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan politik, serta memperoleh informasi yang cukup sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.

1. Jenis Investasi berdasarkan jangka waktu

Berdasarkan jangka waktu, investasi dibedakan menjadi tiga tipe yakni jenis investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Investasi jenis jangka pendek dilakukan dalam waktu kurang dari 1 tahun, jangka menengah dilakukan dalam rentang waktu 1 hingga 5 tahun, dan jangka panjang dalam kurun waktu lebih dari lima tahun.

A. Jenis Investasi Jangka Pendek

Kalau kamu memilih investasi jangka pendek, berarti waktunya kurang dari setahun. Berikut jenis investasi jangka pendek yang bisa kamu pertimbangkan:

Deposito

Tak sedikit orang yang berasumsi kalau deposito  hanya bisa dilakukan untuk jangka panjang misalnya 10 tahun. Padahal deposito bisa juga dilakukan mulai dari 3 bulan. Keuntungan deposito lebih besar dibanding tabungan biasa karena bunganya lebih besar. Selain itu terdapat pula produk deposito yang membuatmu bisa mencairkan uang bila sedang kepepet.

Kamu harus tahu bila bunga deposito tergantung dari suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day (Reverse) Repo Rate. Biasanya bunga deposito itu berkisar 4 – 7 persen, tergantung kebijakan bank. Mulai dari tenor 1 bulan dan maksimal 12 bulan, kamu bisa mengandalkan deposito sebagai jenis investasi jangka pendek. Tapi semakin lama tenor yang dipilih, semakin besar keuntungan yang kamu peroleh.

Saham

Saham  merupakan instrumen yang fleksibel karena bisa dalam jangka pendek, menengah, sampai panjang, tergantung tujuan rencana keuanganmu. Bila ingin menjadikan saham sebagai jenis investasi jangka pendek, kamu bisa beli saham dari perusahaan yang memiliki kredibilitas bagus dan ekonomi sehat supaya nilai jual sahamnya tinggi. Tujuannya agar kamu mendapatkan imbal hasil atau return yang menggiurkan.
Kamu bisa mendapat dua keuntungan bila berinvestasi saham yakni:

  • Capital gain: keuntungan dari kenaikan harga saham
  • Dividen: keuntungan dari laba perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham

B. Jenis Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah biasanya memiliki waktu di bawah lima tahun. Dibanding yang jangka pendek yang menawarkan keuntungan cepat, investasi jangka menengah membuatmu lebih sabar guna mendapatkan cuan. Berikut contoh yang bisa kamu coba:

Sukuk Ritel

Kamu bisa mempertimbangkan sukuk ritel bila mencari jenis investasi syariah. Investasi ini bisa kamu beli mulai dari Rp5 juta dengan keuntungan(ekonomi) pendapatan tetap dari fixed coupon setiap bulan. Investor juga bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan di pasar sekunder berupa capital gain. Pemerintah menjamin pembayaran sukuk ritel ketika nilai pokok jatuh tempo dan berada dalam jangka 3 tahun.

Imbal hasil dari Sukuk Ritel juga menarik karena lebih tinggi daripada bunga deposito bank umum nasional. Imbalannya sekitar 8.3% setahun, bandingkan dengan deposito yang berada di kisaran 6%.

Membeli Sukuk Ritel amat mudah karena kamu bisa membelinya melalui Agen Penjual yang ditunjuk Pemerintah. Hampir seluruh bank besar telah bergabung menjadi Agen Penjual Sukuk Ritel. Melalui Agen Penjual itu, kamu bisa membeli sukuk ritel dengan bukti kepemilikan KTP.

C. Jenis Investasi Jangka Panjang

Mencari modal yang menguntungkan untuk jangka panjang juga tak kalah penting karena bisa digunakan untuk keperluan di masa depan. Berikut jenis investasi jangka panjang yang bisa kamu pertimbangkan:

Properti

Salah satu alasan banyak orang memilih jenis investasi jangka panjang ini karena mengalami kenaikan setiap tahunnya kecuali saat-saat ekonomi sedang lesu atau resesi. Bila punya modal besar untuk jangka panjang, kamu bisa membangun rumah untuk dijadikan kos-kosan dan melengkapinya dengan usaha laundry atau catering.
Kamu harus tahu bahwa properti merupakan sektor riil di negara berkembang yang tak terlalu berpengaruh terhadap inflasi karena lebih kepada ekspektasi. Simpelnya, aset riil mampu melindungi keuangan terhadap inflasi. Properti memang akan lebih cepat menguntungkan dan modal yang dibutuhkan cukup besar juga.

Reksadana

Jenis investasi reksadana tergolong fleksibel karena bisa digunakan untuk jangka pendek, menengah, sampai jangka panjang. Keuntungan yang didapat akan jauh lebih besar bila dikelola dalam jangka yang panjang. Terdapat beberapa alasan mengapa reksadana banyak digandrungi yakni minim risiko, mudah dilakukan, dan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI).

There is one comment

  1. I am a student of BAK College. The recent paper competition gave me a lot of headaches, and I checked a lot of information. Finally, after reading your article, it suddenly dawned on me that I can still have such an idea. grateful. But I still have some questions, hope you can help me.

Post Your Thoughts

Related Posts
7 Keuntungan Usaha Gaya Hidup Dan Thrift

7 Keuntungan Usaha Gaya Hidup Dan Thrift

Jika kamu ingin hidup puas dengan kontrol waktu dan fleksibilitas bekerja dari mana saja, usaha gaya hidup dan thrift sangat cocok untuk kamu.

Masa Depanmu Disini, ASURANSI ARTARINDO

Masa Depanmu Disini, ASURANSI ARTARINDO

PT. ASURANSI ARTARINDO merupakan PT asuransi yang bergerak di bidang General insurance atau asuransi kerugian. PT…

Review Buku: Start With Why

Review Buku: Start With Why

Jika Anda ingin membangun sebuah bisnis, Anda bisa mencari referensi dengan membaca buku yang berjudul…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.