APA ITU KARIER ATAU KARIR?
Sederhananya karier atau karir adalah pengalaman dan hal-hal yang telah kamu lakukan sepanjang hidupmu untuk mencapai cita-citamu. Ketika kita membahas mengenai karir, maka tidak lepas dengan proses membangunnya. Usaha yang kamu lakukan untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman di dunia kerja dan kehidupan adalah proses membangun karir. Selain itu, karir yang sedang kamu jalani tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bekerja yang dibayar atau tidak.
Tentunya hal ini cukup berbeda dengan pekerjaan. Karena pekerjaan lebih pada konteks mengenai aktivitas yang kamu kerjakan sehari-hari dengan tujuan mendapatkan bayaran. Namun, secara tidak langsung pekerjaan ini merupakan bagian dari proses membangun karir.
Seperti yang kamu ketahui, bahwa karir yang dibangun akan berjalan beriringan dengan kehidupan kita. Dikutip dari Indeed.com terdapat 5 tahapan karir yang akan kita lewati sepanjang hidup,
Fase pertama adalah eksplorasi yang mana pada tahapan ini kamu masih mencari-cari minat dan passion yang berhubungan dengan pekerjaanmu di masa depan. Kamu yang ada di tahapan ini mungkin sedang menyelesaikan tugas akhir atau baru saja menjadi fresh graduate. Pada masa ini, biasanya idealis yang kamu miliki sedang menggebu-gebu dan tentunya menjadi salah satu faktor yang menentukan pekerjaan yang ingin kamu pilih. Selain itu, kamu juga menyadari bagaimana tingkatan kemampuanmu. Sehingga mempengaruhi rencanamu selanjutnya, seperti mengikuti kelas pelatihan atau ikut kursus agar lulus ujian seleksi, misalnya CPNS.
Pada tahapan ini, kamu sudah memasukkan lamaran dan mendapatkan pekerjaan pertamamu. Kamu biasanya berada di posisi sebagai karyawan yang belum memiliki tanggung jawab yang besar. Jika pada tahapan eksplorasi kamu masih memikirkan rencana terkait pekerjaanmu, maka pada tahapan ini kamu mungkin mulai mengalami ketidakpastian dan kecemasan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya. Oleh sebab itu, kamu melakukan beberapa hal untuk menunjang kariermu seperti,
Fase ini juga disebut sebagai masa-masa kamu berada di karier yang stabil. Hal ini ditandai dengan produktivitas yang meningkat dan kamu menunjukkan komitmen terhadap pekerjaanmu. Di sisi lain, kamu mulai mengharapkan kemajuan dalam karier, seperti promosi atau kenaikan gaji. Jika ini tidak terjadi, kamu dapat menilai kembali kinerjamu. Pada tahap ini, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mengevaluasi kembali tujuan, minat, dan keterampilan untuk menentukan langkah selanjutnya untuk karier.
Jika digambarkan seperti grafik, maka pada tahapan ini grafik produktivitasmu mulai menurun. Kamu sudah tidak lagi mengerjakan pekerjaan yang terlalu menuntut. Kamu juga tidak memikirkan untuk meningkatkan kemampuan. Namun, kamu lebih menikmati tugas-tugas seperti membimbing karyawan yang lebih muda. Di samping itu, kamu mungkin akan memilih untuk tetap di pekerjaan sekarang daripada pindah dan mulai dari awal lagi. Selanjutnya, kamu akan mulai memikirkan rencana untuk pensiun dan bagaimana kehidupan setelahnya.
Setelah melewati karier yang telah direncanakan, kamu akan menikmati masa-masa pensiun sambil mengingat-ingat kembali bagaimana perjuanganmu. Kamu juga akan lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga dan tidak lagi terlalu memikirkan urusan pekerjaan.
Mungkin sebagian kamu masih ada yang belum mengetahui apa itu jenjang karir dan bagaimana keterkaitannya dengan perencanaan karir. Career path atau jenjang karir adalah serangkaian jabatan struktual yang membantu kamu maju mencapai pekerjaan yang dicita-citakan. Biasanya jabatan yang nantinya akan kamu tempati masih dalam ruang lingkup kerja yang sama.
Bukan hal yang baru lagi untuk setiap aktivitas yang ingin kamu lakukan harus memiliki tujuan. Hal ini tentunya berlaku untuk menyusun perancangan karir. Dalam menyusun tujuan tersebut, kamu dapat menggunakan konsep SMART agar menjadi lebih mudah.
Selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mempelajari mengenai karier yang cocok dengan dirimu dan juga memiliki industri yang potensial. Kamu dapat mengawalinya dengan mengamati prospek kerja dari jurusan kuliah yang kamu pilih. Kemudian bisa juga mencari informasi mengenai pekerjaan tersebut dengan melakukan riset dan bertanya kepada senior, ataupun rekan kerja.
Misalnya seperti, bagaimana kondisi pekerjaan dan industrinya di masa depan. Apakah berkembang pesat atau malah mengalami kemunduran. Selain itu, coba cari tahu keterampilan yang dibutuhkan, apa yang mereka gunakan, dan kualifikasi apa yang harus dimiliki. Dan jangan sampai lupa, mengenai pengalaman apa yang mereka peroleh sebelum berada posisi mereka saat ini.
Setelah mengetahui pekerjaan mana yang menurutmu memiliki potensi yang baik, berikutnya yaitu mengidentifikasi kecocokan antara keterampilan yang kamu miliki dengan pekerjaan yang akan kamu pilih. Misalnya, kamu memiliki kemampuan web developing, maka coba cari pekerjaan yang cocok dengan kemampuan tersebut. Misalnya, seperti front-end, back-end, hingga UI/UX designer.
Nah, agar kamu tidak kebingungan ketika memiliki banyak pilihan pekerjaan, coba buat daftar mengenai pilihan pekerjaan tersebut yang sesuai dengan skill yang kamu miliki. Kemudian urutkan berdasarkan minatmu. Dengan melakukan hal ini, kamu tidak hanya bisa menentukan pekerjaan yang sesuai, tetapi juga cocok dengan jenjang karier yang ingin kamu capai.
Setelah itu, coba luangkan waktu untuk mencari tahu mengenai lowongan, persyaratan masuk, tingkat gaji, dan kesempatan untuk mengembangkan karir. Karena dengan meneliti hal tersebut, akan membantumu untuk membangun rencana pengembangan karier yang profesional.
Setelah mengetahui kemampuan yang kamu miliki. Coba cari tahu kelebihan dan kekuranganmu. Hal ini sangat dapat membantumu untuk mengevaluasi diri. Kamu akan mengetahui apa saja yang harus ditingkatkan dari dirimu. Misalnya, kemampuanmu hard-skill (technical)-mu masih kurang untuk dapat berkarier dengan baik di industri saat ini. Sehingga dengan begitu, kamu dapat menentukan langkah-langkah untuk mengembangkan dirimu kedepannya.
Jika sebelumnya kamu sudah mengetahui hal yang menjadi kekuranganmu, maka selanjutnya melakukan hal yang dapat mengatasi kekurangan tersebut. Misalnya, kamu masih kurang dalam soft-skill seperti kemampuan komunikasi, maka kamu dapat melatihnya atau mengikuti kelas yang dapat meningkatkan kemampuan tersebut.