Definisi Mengenai Sensory Marketing

Apa Itu Sensory Marketing?

sensory marketing adalah strategi pemasaran yang berguna untuk menarik minat lead dengan menggunakan setidaknya satu dari lima indra manusia. Strategi ini bertujuan untuk menangkap feedback yang positif dan menguntungkan dari target pasar perusahaan.

Strategi ini memang tergolong masih baru, sehingga belum sepopuler strategi kampanye pemasaran yang lainnya. Kendati begitu, saat ini sensory marketing terbukti mampu menarik perhatian sejumlah perusahaan besar untuk menerapkannya.

Bukan tanpa alasan, ini karena pemasaran sensorik terbukti dapat memberikan customer experience yang lebih baik dan berkesan. Bahkan, strategi ini bisa menunjukkan hasil yang signifikan ketika marketer bisa memengaruhi lebih dari satu indra target audiens dalam marketing campaign. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut terkait apa saja indra yang bisa marketer maksimalkan untuk menerapkan strategi ini.

Jenis – jenis Sensory Marketing

1. Sight (Indra Penglihatan)

Salah satu indra paling penting dalam pemasaran sensory adalah penglihatan atau sight. Bahkan, Kendu mencatat bahwa sekitar 83% informasi yang manusia terima adalah berasal dari penglihatan.

Dalam pemasaran, sight memainkan peran penting. Contohnya adalah ketika pelanggan memasuki toko dan melihat produk, melihat strategi promosi, diskon yang ditawarkan, dan lain sebagainya. Sehingga, sight juga berperan untuk mentransmisikan brand image sekaligus brand value bagi pelanggan.

2. Smell (Indra Penciuman)

Berikutnya adalah indra penciuman atau smell. Perlu Anda ketahui bahwa penciuman sejatinya terhubung dengan sistem limbik. Sistem inilah yang mengatur emosi serta ingatan manusia. Inilah kenapa smell merupakan salah satu indra yang paling penting dalam pemasaran sensory.

Contohnya adalah brand roti yang memiliki aroma khas. Sehingga setiap kali pelanggan masuk atau mendekati toko roti tersebut, mereka akan dengan mudah mencium serta mengingat aroma roti yang khas. Mungkin hal ini memang terkesan sepele, namun aroma manis dan lezat dari roti tersebut berhasil membuat pelanggan mengingatnya.

Sehingga, brand akan memiliki identitas (brand identity) dan mudah dikenali oleh pelanggan hanya dari aromanya saja. Dengan aroma yang lezat pula, pelanggan akan lebih mudah tergiur untuk membeli dan mencobanya secara langsung.

3. Taste (Indra Perasa)

Yang ketiga adalah indra perasa atau taste. Mengutip dari Promotion1, indra yang satu ini memang hanya berlaku untuk niche bisnis di bidang kuliner (food and beverage). Misalnya brand minuman atau makanan.

Pada dasarnya, taste memang bersifat subjektif karena tidak semua orang menyukai rasa yang sama. Misalnya ada yang menyukai rasa pedas, namun ada pula yang menghindarinya. Lantas, bagaimana cara memanfaatkan taste dalam sensory marketing?

Caranya adalah dengan menggunakan sampel sebagai lead magnet untuk menarik perhatian calon pelanggan. Umumnya, banyak calon pelanggan yang tak segan untuk mencicipi sampel makanan atau minuman ketika sedang berbelanja, terutama di supermarket. Apabila mereka merasa cocok dengan rasa makanan atau minuman tersebut, maka mereka pun tak akan ragu untuk langsung membelinya

4. Sound (Indra Pendengar)

Memanfaatkan indra pendengar juga menjadi salah satu trik jitu untuk menarik minat calon pelanggan. Bahkan, apabila brand Anda memiliki jingle khusus, maka pelanggan pun akan semakin mudah untuk mengingat dan mengenalinya.

Hal ini karena tubuh manusia akan melepaskan dopamin yang meningkatkan keinginan mereka untuk membeli ketika mendengarkan musik. Inilah yang membuat kebanyakan toko retail maupun toko-toko lainnya kerap memutar musik untuk menghibur sekaligus menarik perhatian prospek.

5. Touch (Indra Peraba)

Yang terakhir adalah touch atau indra peraba. Maksudnya adalah bagaimana pelanggan mendapatkan pengalaman yang interaktif secara langsung melalui sentuhan. Contohnya adalah brand smartphone yang akan mendorong sensory marketing dengan cara mengajak pelanggan untuk merasakan fitur-fitur ponsel yang mereka jual secara langsung.

Manfaat Sensory Marketing

Dari ulasan di atas, tentu dapat kita ketahui bahwa sensory marketing menjadi salah satu strategi yang sedang naik daun saat ini. Hal ini pun tentunya terjadi bukan tanpa alasan. Pasalnya, strategi pemasaran ini memberikan sejumlah manfaat dan keuntungan bagi perusahaan.

Berikut adalah manfaat yang akan perusahaan dapatkan ketika menerapkan sensory marketing:

  • Target pasar akan lebih mudah mengingat brand (brand recognition)
  • Meningkatkan angka konversi (lead conversion)
  • Customer loyalty dan brand loyalty meningkat
  • Meningkatkan brand image
  • Menjadi strategi jitu untuk menarik pelanggan baru

Post Your Thoughts

Related Posts
MAU SEWA KANTOR CUMA 1,5 JUTA PERBULAN DI KOTA SOLO?? DISINI TEMPATNYA!!

MAU SEWA KANTOR CUMA 1,5 JUTA PERBULAN DI KOTA SOLO?? DISINI TEMPATNYA!!

Kantor yang ideal bisa sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan bisnis Anda, namun ada beberapa faktor…

PERAN AI DALAM MARKETING

PERAN AI DALAM MARKETING

Bagaimana AI Mempengaruhi Pemasaran? Peran AI dalam marketing memengaruhi setiap industri dan diprediksi akan mendorong…

Teknik Inbound Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

Teknik Inbound Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

Inbound marketing adalah metode pemasaran yang menitikberatkan pada menarik pelanggan potensial ke situs web atau…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.