Ingin Memulai Bisnis Digital Agency? Simak 8 Tipsnya

Digital Agency

Bisnis sebagai Digital Agency semakin naik pamor karena, UMKM yang dulunya hanya fokus pada penjualan offline mulai beralih ke online. Digital Agency cukup menjanjikan karena masih banyak UMKM yang kagok dengan bentuk pemasaran online. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC), kendala UMKM dalam menggunakan teknologi digital adalah tidak dapat menggunakan internet (34%), minim pengetahuan tentang cara menjalankan usaha online (23.8%), pegawai tidak siap (19.9%), infrastruktur belum layak (18.4%), dana kurang memadai (9.7%), dan banyaknya pesaing (3.4%).

Oleh karena itu, Digital Agency yang merupakan perusahaan akan menjual jasa untuk membantu pengembangan strategis, pemasaran, desain, dan pengembangan dari produk maupun layanan yang akan diperdagangkan. Menjadikan Digital Agency sebagai pihak ketiga yang mengakomodasi sebuah usaha akan mempermudah tercapainya pemasaran yang tepat dan promosi yang akan dilakukan lebih luas, sehingga perusahaan dapat terkoneksi dengan lebih banyak konsumen. Berikut tips untuk yang ingin memulai bisnis sebagai Digital Agency.

1. Menentukan Jasa yang Akan Ditawarkan

Digital Agency memiliki banyak jasa yang ditawarkan mulai dari Pembentukan hingga pengoptimalan website, optimasi pencarian kata kunci (SEO), pemasaran, konten sosial media, fotografi, bahkan pembuatan video. Sebagai permulaan dalam memulai usaha, tidak perlu memaksakan menyediakan semua jasa sekaligus. Bisa dipilih jasa yang berkaitan dengan website dan sosial media saja sehingga tidak memerlukan terlalu banyak pegawai. Penentuan jasa di awal juga dimaksudkan untuk memudahkan pengaturan pembagian kerja dan melihat kapasitas pegawai dalam mengerjakannya.

2. Menentukan Model Bisnis

Model bisnis ialah penentuan sistem pembayaran yang akan digunakan. Selain untuk pengembangan bisnis, hal ini diperlukan untuk mengantisipasi pembayaran yang tidak sesuai atau bahkan pelanggan nakal yang kabur karena tidak membayar. Terdapat tiga jenis yang dapat dipilih. Pertama, pembayaran dengan harga tetap sesuai dengan paket yang ditawarkan agensi. Contohnya, pembayaran untuk 20 artikel dengan 800 kata per artikel seharga Rp. 750.000. Bentuk pembayaran ini umum digunakan namun, tidak bisa digunakan pada seluruh jasa yang ditawarkan agensi karena beberapa memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.

Kedua, pembayaran dilakukan secara per jam. Ini dapat diterapkan dalam pembuatan konten feed media sosial, misal biaya pengerjaan per jam Rp. 30.000 jika diselesaikan dalam waktu 10 jam maka agensi akan dibayar Rp. 300.000 oleh klien. Namun sayangnya, klien akan merasa dirugikan jika menggunakan model ini, sehingga mereka akan memilih jasa dari agensi lain. Ketiga, pembayaran tetap per bulan. Ini berlaku untuk proyek jangka panjang dengan begini hubungan agensi dan pelanggan dapat terjalin dan agensi akan mendapatkan pembayaran tetap setiap bulan.

3. Pilih Target Pasar

Fokuskan segmentasi pasar ke yang lebih spesifik untuk memudahkan arah kinerja agensi di awal. Hal ini dikenal juga sebagai Niche Market untuk penentuannya dapat dilakukan dengan riset terlebih dahulu. Riset bidang usaha apa yang tengah tumbuh, misal bidang skincare. Maka agensi dapat mulai mencari dan menawarkan kepada pengusaha yang berkaitan untuk menggunakan jasa Digital Agency. Bentuk penawaran dapat dilakukan dengan memasang iklan berbayar di berbagai platform. Jika, asal menerima proyek dari berbagai industri di awal usaha akan membuat Digital Agency lebih boros tenaga maupun biaya. Pemilihan target pasar ini juga dapat meningkatkan nilai jual agensi.

4. Menentukan Nilai Jual Agensi yang Akan Dibuat

Unique Sellling Point (USP) atau nilai jual merupakan hal yang membedakan bisnis yang dikelola dengan bisnis lainnya. Nilai jual penting agar calon klien dapat mempertimbangkan untuk memilih agensi yang dikelola. Ada tiga cara untuk menetukan USP, yaitu mengetahui keinginan konsumen, memberikan kepuasan kepada klien, dan cek bagaimana bentuk USP kompetitor. Nilai jual tidak perlu sesuatu yang berlebihan, sebagai awal mula dapat menggunakan diskon. Selain itu juga, memberikan bebas biaya pada bentuk servis lainnya seperti konsultasi, bebas revisi, dan tawaran jasa per paket yang cukup banyak.

5. Memilih Karyawan yang Sesuai

Digital Agency adalah perusahaan penyedia jasa dan produk yang berkaitan dengan pemasaran. Oleh karena itu, pemilihan karyawan harus memiliki kemampuan yang cukup mumpuni. Agar hasil yang diberikan akan memberikan kepuasan pada klien. Sebagai pemula dalam bisnis ini maka tidak perlu muluk-muluk untuk mencari banyak karyawan tetap. Cukup mempekerjakan pegawai lepas ketika ada proyek yang masuk. Awal usaha berdiri pemasukan belum stabil sehingga mempekerjakan pegawai tetap akan memberatkan. Tentu saja ini saran untuk awal bisnis berjalan, jika proyek yang masuk sudah stabil lebih dianjurkan untuk mepekerjakan pegawai tetap.

6. Membuat Sosial Media dan Laman Website

Kini banyak orang menggunakan sosial meda untuk mencari informasi bahkan memastikan produk-produk dari perusahaan tertentu. Membuat sosial media dan website dapat menjadi salah satu langkah penting untuk mengenalkan agensi. Selain itu, juga dapat menjadi bentuk branding tersendiri dari sebuah perusahaan. Dalam media sosial dapat diberikan informasi testimoni atau bentuk jasa dan produk dari pelanggan sebelumnya. Pada website dapat menampilkan lebih banyak informasi terkait perusahaan. Mulai dari latar belakang, portoflio, kontak yang dapat dihubungi, hingga jasa apa saja yang ditawarkan beserta harganya.

7. Menerapkan Digital Marketing

Sebagai bidang usaha yang memberikan jasa digital marketing, tentu saja wajib untuk menerapkannya. Upaya pemasaran dalam bentuk media digital dan internet ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Perlu dilakukan penyusunan rencana pemasaran di berbagai media digital dan manfaatkan sebanyak-banyaknya media digital pemasaran. Contohnya seperti Google Bisnisku, Whatsapp Bisnis, Website, sosial media mulai dari Facebook hingga Instagram dan landing page. Kemudian, lakukan strategi copywriting di berbagai platform tersebut untuk membujuk para calon klien. Terakhir, manfaatkan tools yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan seperti alat analisa SEO dan aplikasi to do list.

8. Menerapkan Content Marketing

Selanjutnya menerapkan teknik pembuatan dan pendistribusian konten dari agensi Anda. Perlu diperhatikan bahwa konten harus relevan, penting dan konsisten Relevan ialah konten yang sesuai dengan Digital Agency. Penting meliputi informasi yang harus diketahui pengunjung media. Terakhir, konsisten dalam mengunggah konten sehingga pengunjung akan mengetahui keaktifan dari usaha Anda. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah semua bentuk konten yang dibuat memiliki tujuan untuk membujuk atau mengajak pengunjung menggunakan layanan dari agensi sama seperti digital marketing.

Categories: Bisnis

Post Your Thoughts

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.