Mengenal Six Sigma
Mungkin ada diantara pembaca yang baru mendengar istilah “Six Sigma”. Namun, banyak juga yang sudah mendengar istilah ini tapi kurang berminat untuk lebih mengenalnya. Oleh karenanya, dalam artikel ini kita akan membahas Six Sigma secara sederhana, karena penjelasannya akan sesimpel mungkin.
SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti 6 dan SIGMA yang merupakan satuan dari Standar Deviasi yang dilambangkan dengan simbol σ. Six Sigma adalah metode yang berfokus pada peningkatan kualitas. Hal ini guna mengurangi pemborosan untuk mencapai nilai efisiensi dengan membantu organisasi menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Metode Six Sigma digunakan perusahaan sebagai upaya untuk memperhatikan kesesuaian dan keseimbangan antara kinerja yang dilakukan dengan apa yang menjadi kebutuhan pelanggan.
Six Sigma pertama kali diperkenalkan oleh Motorola pada tahun 1987 oleh seorang Engineer yang bernama Bill Smith. Kemudian mendapat dukungan penuh oleh Bob Galvin sebagai CEO Motorola yang mana saat itu sebagai strategi untuk memperbaiki dan meningkatkan proses serta pengendalian kualitas (Proses Improvement and Quality Control) di perusahaannya.
Beberapa strategi sistem manajemen yang digunakan pada Six Sigma adalah :
- Customer Focused, Fokus terhadap Kepuasan dan Kebutuhan Pelanggan
- Reduce Defect, Menurunkan tingkat kecacatan
- Center around Target, Berkisar di sekitar Pusat Target
- Reduce Variation, Menurunkan Variasi
Terdapat lima langkah yang diterapkan pada Six Sigma dalam penyelesaian masalah. Langkah-langkah ini biasa disebut DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Metodologi DMAIC digunakan perusahaan ketika sudah melakukan produksi terhadap produk tertentu namun belum dapat memenuhi spesifikasi permintaan pelanggan.
1. Define
Merupakan tahap pengidentifikasi dan penyelesaian masalah, beserta biaya, manfaat dan dampak terhadap Pelanggan.
2. Measure
Pada tahapan ini akan dilakukan pengukuran kinerja atau proses terhadap permasalahan yang telah didefinisikan untuk diselesaikan. Bisa dikatakan jika pada tahapan ini akan terdapat pengambilan dan pengolahan data yang nantinya digunakan untuk mengukur karakteristik serta kapabilitas dari proses untuk menentukan langkah apa yang harus diambil untuk melakukan perbaikan dan peningkatan selanjutnya.
3. Analyze
Fase ini berarti mencari, menentukan, dan menganalisa akar penyebab masalah. Melakukan analisis sistem untuk mengidentifikasi bagaimana cara untuk menghilangkan kesenjangan antara kinerja sistem atau proses yang ada dengan tujuan yang diinginkan. Jadi, pada tahap ini diharuskan menemukan solusi untuk memecahkan masalah berdasarkan akar penyebabnya.
4. Improve
Setelah menemukan sumber masalah langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas dengan melakukan pengujian dan percobaan untuk dapat mengoptimalkan solusi penyelesaian masalah tersebut. Dituntut untuk menjadi orang yang kreatif dalam menemukan cara baru untuk melakukan hal-hal yang lebih baik, lebih murah, atau lebih cepat.
5. Control
Menetapkan standarisasi serta melakukan kontrol dan perbaikan untuk menjamin agar tidak terdapat kecacatan serta mempertahankan proses yang telah diperbaiki dan ditingkatkan agar bisa berkesinambungan dalam jangka panjang. Selain itu juga agar bisa mencegah potensi permasalahan yang akan terjadi di kemudian hari ataupun ketika ada pergantian proses, tenaga kerja maupun pergantian manajemen.
Referensi :
http://shiftindonesia.com/belajar-lean-six-sigma-apa-itu-six-sigma/
https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-six-sigma/
There is one comment
Post Your Thoughts
Pasar TikTok Hilang, Pedagang Online Meradang: Penyebab, Dampak, dan Peluang Baru
Pada awalnya, TikTok adalah platform media sosial yang populer di kalangan anak muda untuk berbagi…
5 Hal Wajib Kamu Lakukan Saat Pitching Ide Startup!
Seorang founder startup memang harus berjuang dan bekerja keras untuk bisa mendapatkan bantuan pendanaan dari…
Dimana Jack Ma Sekarang?
1. Seorang Pembisnis dan Pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di…
[…] umum, Agile, Scrum, Lean, dan Six Sigma semua dapat digunakan bersama-sama untuk meningkatkan efektivitas proyek software development. […]