Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk atau layanan, sebagian masyarakat pasti akan mencari penawaran yang terbaik. Penawaran tersebut salah satunya adalah diskon. Diskon bisa memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen dan juga terhadap perkembangan produsen. Teknik pemberian diskon bisa meningkatkan kebahagiaan para pelanggan, meningkatkan profitabilitas, dan penjualan dalam jangka panjang.
Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Saat ini banyak bidang yang menjadikan diskon sebagai daya tarik utama untuk menarik minta konsumen. Semakin besarnya diskon, maka mereka bisa saja tergiur untuk membeli barang-barang yang kurang dibutuhkan. Lalu apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen dengan adanya diskon?
Pemberian voucher atau diskon bisa mempengaruhi kebahagiaan, kesehatan, dan tingkat stres. Sebuah penelitian pernah dilakukan pada tahun 2012 oleh Dr.Paul J. Zak dari Claremont Graduate University terkait pengaruh diskon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang menerima voucher diskon mengalami peningkatan oksitosin sebesar 38% dan kebahagian meningkat 11% daripada mereka yang tidak menerima kupon. Penelitian tersebut juga membahas pengaruh diskon terhadap stres yang mana tingkat pernafasan menurun 32%, penurunan detak jantung 5%, dan tingkat keringat yang 20 kali lebih rendah.
Dengan adanya diskon, perilaku konsumen bisa berubah dari membeli yang dibutuhkan saja menjadi membeli yang diinginkan. Selain itu, konsumen akan tertarik pula untuk mencoba produk yang yang sedang mengalami diskon. Dengan demikian, penawaran diskon sangat cocok diterapkan oleh perusahaan atau produsen yang baru saja berekspensi dengan produk yang belum dikenal. Penawaran yang diberikan perusahaan juga bermanfaat untuk meningkatkan penjualan dan memudahkan untuk mendapat konsumen baru.
Pengaruh diskon terhadap perilaku konsumen selanjutnya adalah bisa mengubah persepsi konsumen bahkan bisa juga mengubah preferensi atau keputusan pembelian konsumen. Masyarakat yang mulanya tidak ingin membeli barang yang ditawarkan, tetapi ketika diberi diskon konsumen cenderung mengubah pikiran nya dan membeli produk yang ditawarkan. Potongan harga juga mengubah persepsi konsumen terhadap barang yang ditawarkan menjadi lebih positif. Ketika menawarkan diskon, pelanggan akan memiliki risiko yang lebih rendah. Sehingga hal ini akan menjadi waktu yang tepat untuk mereka mencoba kualitas dari produk yang ditawarkan.