Review Film Naomi Osaka (2021)
Kemenangan Grand Slam pertama Naomi Osaka begitu dramatis hingga terasa seperti klimaks yang ditulis dalam sebuah film. Pada tahun 2018, petenis yang sedang naik daun ini menghadapi Serena Williams. Yang merupakan salah satu yang terhebat yang pernah bermain olahraga dan salah satu idola lamanya. Menang dalam pertamdingan tersebut dengan dua set langsung.
“(Film) Ini dalam beberapa hal jiwa saya dan refleksi dari siapa saya. Saya berharap ada bagian yang dapat berkenaan dengan orang lain. Dan mungkin bagian lain yang akan membantu orang lain memahami mengapa saya membuat pilihan yang saya buat,” Naomi Osaka.
Miniseri olahraga “Naomi Osaka” adalah sebuah proyek dari pembuat film Garrett Bradley. Ia mengikuti pemain tenis juara Naomi Osaka selama dua tahun antara usia 20 dan 22 tahun. “Naomi Osaka” secara eksplisit menjelaskan usaha keadilan rasial yang menyertai kebangkitan Osaka yang menonjol selama beberapa tahun terakhir.
Berisi tentang potret Osaka yang lebih lengkap sebagai seorang atlet yang jujur tentang kerentanannya, ambisinya, harga dirinya, dan konfliknya. Dengan semua peristiwa dan tanggung jawab yang dipegang secara ekstrem, dan hasilnya sangat menarik. Setiap episode dibagi menjadi segmen bagian, dan perkembangan seri tentang cerita Osaka mendapatkan ketenaran dan kesuksesan. Bersama dengan perjuangannya untuk menemukan keseimbangan pribadi dan profesional antara begitu banyak tekanan.
Serial ini menangkap jiwa kemanusiaan Osaka, yang terlihat jelas dalam tindakannya. Dia menunjukkan sportivitas melebihi usianya. Ketika setelah mengalahkan pemain Amerika yang sedang naik daun, Coco Gauff di putaran ketiga AS Terbuka 2019. Dia bersikeras untuk berbagi wawancara di lapangan. Dia berupaya untuk memuji orang tua Gauff. Menjelaskan hubungan antara kesuksesan bersama mereka sebagai wanita kulit hitam muda.
Kisah orang tua Naomi Osaka, Tamaki Osaka dan Leonard Francois yang menghadapi tantangan sebagai pasangan suami-istri campuran Jepang dan Amerika adalah alur cerita yang dijalin di seluruh dokumenter. Hal ini memungkinkan Osaka untuk berbicara tentang ketegangan antara kebangsaan dan etnis. Mengerti maksud gerakan Black Lives Matter dan upaya untuk terhubung dengan warisan budaya kedua orang tuanya.
Film dokumenter Naomi Osaka tayang di Netflix dalam tiga episode yang berkisah tentang masa kecil Osaka hingga menjadi juara. Perjuangan Osaka dengan kesehatan mentalnya, serta perjuangan Osaka menyuarakan ketidaksetaraan rasial. Masing-masing episode berdurasi 37 menit, 42 menit dan 32 menit.
Cek juga Review seru lainnya, Review Buku Orang Orang Biasa
