SALAH JURUSAN? MENGAPA?

Menjadi mahasiswa termasuk momen yang sangat ditunggu semua anak sekolah. Namun, banyak dari mereka yang merasa bingung akan jurusan yang akan diambil. Bahkan tak jarang dari mereka yang menganggap akan salah jurusan yang mereka tempuh. Pasti kalian juga pernah mengalaminya bukan? Yang menjadi tanda tanya kenapa sih hampir semua mahasiswa akan merasa salah jurusan di saat mereka menempuh studi?

Menurut ahli Educational Psyshologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur menyebutkan bahwa sebanyak 87% mahasiswa di Indonesia salah jurusan. Kondisi ini akan berdampak bagi mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya tidak tepat waktu dan tidak maksimal untuk mengejar hasil terbaik. Lantas apasaja yang membuat mahasiswa salah jurusan, berikut penyebab mahasiswa merasa salah jurusan menurut IDN Times :

1. Kurang riset sebelum memilih jurusan

Semasa SMA dengan kuliah itu sangat berbeda mulai dari seragam hingga model pembelajaran yang digunakan. Dari sini, kita wajib melakukan riset terlebih dahulu untuk memilih program studi yang akan diambil. Cari informasi tentang macam jurusan mulai dari bidang ilmu, prospek kerja, alumni, dan hal penting lain yang harus diketahui guna menentukan pilihan. Untuk melakukan riset ini kalian bisa memulai dengan berselancar di internet ataupun langsung datang ke kampus impian. Selain itu lakukan riset dengan mempertimbangkan kemampuan diri, hal ini sangat membantu kemudahan kita dalam memilih jurusan yang tepat.

2. Terpengaruh teman atau ikut lingkungan.

Hampir semua calon mahasiswa baru untuk memilih jurusan selalu mempercayai apa kata teman. Tak jarang dari mereka berkencan untuk masuk prodi yang sama tanpa melakukan riset sebelumnya. Hal ini sangat rentan terhadap perasaan salah jurusan saat menempuh studi di kampus. Oleh karena itu wajib bagi kalian calon mahasiswa baru untuk memiliki sikap visioner atau teguh pendirian, jangan mudah percaya dengan bujuk rayu teman. Belum tentu apa yang dipilih bestie kalian sesuai dengan kemampuan diri yang kita miliki.

3. Masih fase penyesuaian menjadi mahasiswa baru

Setelah dinyatakan lulus seleksi masuk perguruan tinggi, yang dulu hanya anak SMA sekarang sudah menjadi Mahasiswa Baru. Momen ini sangat dinanti sekaligus menjadi waktu untuk mereka beradaptasi dengan lingkungan baru. Mulai dari kultur, kurikulum, sampai sistem formal perguruan tinggi, semuanya akan memgagetkan dan membuat mahasiswa baru cenderung tidak percaya diri dengan yang mereka ambil.

4. Menetukan jurusan karena tuntuan keluarga.

Hampir semua orang tua pasti mengharapkan yang terbaik untuk anaknya. Tak jarang dari orang tua mengharuskan anaknya untuk mengambil jurusan sesuai keinginan mereka. Namun, hal ini justru membuat anak merasa tidak nyaman saat berkuliah. Saat memjadi mahasiswa pun mereka akan kurang bersemangat karena merasa apa yang mereka ambil adalah bagian tuntutan ataupun paksaan dari keluarga sehingga rasa salah jurusan akan datang setiap waktunya.

5. Perubahan passion dan transformasi diri

Semakin dewasa membuat diri akan merasa menemukan passion baru disetiap langkah yang mereka ambil. Hal ini alami terjadi sehingga banyak dari kita saat bertransformasi diri akan menganggap remeh sesuatu yang sudah ditekuni sebelumnya, dan akan memgambil langkah baru kedepannya yang jauh berbeda dari sekarang. Kondisi ini acap kali terjadi pada generasi muda sehingga perasaan salah jurusan selalu menyelimuti mahasiswa saat perjalanan pendidikan di bangku perkuliahan.

Dari semua penyebab diatas merupakan permasalahan yang sering muncul pada mahasiswa entah baru ataupun lama dengan konteks salah jurusan. Walau demikian, sebagai mahasiswa tetap harus menjalankan kewajiban yang mereka ambil di depan. Dan belajar untuk berdamai dengan kondisi ataupun prodi yang mereka ambil. Hal ini bisa dengan mengubah perspektif, mengulik tentang program studi yang sudah diambil. Bahkan bisa juga dengan mengkorelasikan minat diri dengan bidang studinya, serta yang terpenting ialah carilah teman yang supportif yang mampu mendorong kalian dalam melakoni pendidikan.

putri hapsari