Bagaimana Sejarah Terjadinya Halloween?

Setiap tanggal 31 Oktober seluruh penjuru dunia merayakan sebuah festival bernama Halloween. Tahukah kamu bagaimana sejarah terjadinya Halloween?

Sejarah terjadinya Halloween berawal pada sekitar tahun 1785 yang sebenarnya merupakan kependekan dari kata All Hallows’ Evening yang berarti Malam Hari Semua Orang Kudus. Halloween merupakan sebuah festival yang berasal dari bangsa Celtic yaitu nenek moyang bangsa Eropa. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus, yaitu suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santa, martir, dan semua arwah umat beriman. Tradisi Halloween bermula dari festival – festival panen Kelt kuno yang mungkin memiliki akar-akar pagan, khususnya festival Samhain etnis Gael. Ada pihak lain yang meyakini juga bahwa Halloween bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen semata, terpisah dari festival kuno seperti Samhain.

Karena bangsa Eropa yang suka berkelana, budaya ini akhirnya ikut menyebar ke benua-benua lain seperti Amerika dan Australia. Halloween biasanya tak lepas dengan kostum dan simbol atau hiasan yang menyeramkan, serta permainan yang semacam trick or Treat. Tentunya tradisi tersebut tak lepas dari sejarah terjadinya Halloween sendiri.

Simbol

Labu berwarna oranye yang diukir menyeramkan merupakan simbol Halloween. Tradisi mengukir labu sendiri sebenarnya sudah dilakukan oleh orang Amerika sejak tahun 1837 dan terkait dengan waktu panen, tidak secara khusus dikaitkan dengan Halloween. Sampai pada pertengahan abad ke-19, warga di Irlandia dan Skotlandia mulai mengukir labu untuk hiasan perayaan Halloween. Semakin kesini, hiasan perayaan Halloween semakin beragam. Ada tengkorak, kelobot jagung, hantu-hantuan, kelelawar, laba-laba, sampai orang-orangan sawah. Maksud penggunaan tengkorak sebenarnya berfungsi sebagai pengingat akan kematian dan sifat sementara manusia. Berkaitan dengan sejarah terjadinya Halloween, maka gambaran yang ditampilkan dalam perayaannya adalah gambaran meliputi tema-tema kematian, kejahatan, dan monster dalam mitos.

Trick or Treat

Kebiasaan saat Halloween adalah permainan Trick or Treat. Kalimat Trick or Treat awalnya digunakan sebagai mantra yang dipercaya dapat menenangkan roh jahat. Tapi kemudian mulai digunakan anak-anak saat mencari permen. Anak-anak pergi berkeliling dari rumah ke rumah dengan mengenakan kostum, mereka meminta diberikan sesuatu seperti permen atau kadang-kadang uang, sambil mengajukan pertanyaan. Di Inggris sejak pertengahan tahun 1930-an masyarakat mempraktikkan kebiasaan meminta kue saat Halloween, dimana anak-anak dari kaum miskin pergi mengembara untuk meminta kue pada kaum kaya dengan imbalan doa.

Kostum

Tokoh-tokoh supranatural seperti vampir, monster, hantu, kerangka, penyihir, dan setan biasanya menjadi kostum tradisi saat Halloween. Pada abad ke-19, berdandan dengan kostum dan melakukan penyamaran merupakan hal yang lazim di Irlandia dan Skotlandia. Pada awal abad ke-20, mengenakan kostum dalam pesta-pesta Halloween menjadi populer di Amerika. Tahun 1974, seorang pemain boneka dan pembuat topeng dari Greenwich Village bernama Ralph Lee membuat Parade Halloween di Newyork. Acara tahunan tersebut merupakan pawai perayaan Halloween terbesar di dunia, dan salah satu pawai besar malam hari khas Amerika (bersama dengan Parade Cahaya Bintang Portland), yang menarik minat lebih dari 60 ribu peserta berkostum, 2 juta penonton, dan lebih dari 100 juta pemirsa televisi di seluruh dunia.

Nah itulah beberapa hal yang selalu berkaitan dengan perayaan Halloween. Bagaimana sudah memahami sejarah terjadinya Halloween kan? Selamat merayakan Halloween.

Yunita Rachmayanti