Setiap pemilik usaha pastinya menginginkan keuntungan yang semakin hari semakin bertambah. Perlu usaha yang maksimal untuk mencapai target penjualan produk yang maksimal pula. Bagi perusahaan yang ingin memperbaiki dan meningkatkan kondisi pemasaran mereka, perlu adanya sebuah perencanaan pemasaran terutama dalam hal strategi pemasaran produk. Saat ini, sistem digital sudah berkembang di dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu teknologi pun semakin berkembang dari masa ke masa. Kini banyak perusahaan yang telah menggunakan digital marketing sebagai strategi yang digunakan untuk memasarkan produk mereka.
Menyusun strategi pemasaran produk sangatlah penting jika ingin meningkatkan penjualan suatu produk. Menggunakan strategi yang tepat maka produk yang dipasarkan akan semakin dikenal konsumen. Ketika melakukan pemasaran produk, tentunya harus mencari model perencanaan digital marketing terbaik agar teknik yang dilakukan dapat mengenai sasaran dengan tepat.
Salah satu model perencanaan digital marketing adalah SOSTAC (Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control). SOSTAC merupakan model perencanaan pemasaran agar lebih efektif dalam penerapan pemasaran digital perusahaan untuk pemasaran produk. SOSTAC bisa digunakan juga sebagai kerangka perencanaan untuk mengidentifikasi masalah marketing pada suatu pemasaran produk. Singkat kata sejarah SOSTAC awal mulanya dikembangkan oleh Paul R. Smith pada tahun 1990-an.
Berikut ini penjelasan tahapan-tahapan dalam SOSTAC yang terdiri dari enam yaitu analisis situasi, tujuan, strategi, taktik, aksi, dan kontrol yang akan menjadi dasar untuk mengidentifikasi masalah suatu pemasaran pada perusahaan sehingga dapat menghasilkan perencanaan pemasaran yang efektif.
Bertujuan untuk menganalisa situasi dari proses pemasaran yang sedang berjalan pada perusahaan. Pada tahap pertama ini perusahaan berperan mengumpulkan berbagai informasi dan data-data yang dibutuhkan mengenai keadaan internal dan eksternal perusahaan sehingga mereka tahu kondisi perusahaan mereka pada kondisi pasar sesungguhnya (market place).
Tahapan ini mampu memberikan gambaran mengenai organisasi kita dan untuk mencapai hal ini, dapat menggunakan metode berikut ini untuk mendapatkan hasil maksimal :
Tahapan ini fokus terhadap tujuan-tujuan yang terukur dan realistis yang ingin dicapai melalui strategi yang akan dirumuskan. Penetapan strategi dengan menggunakan metode 5S. 5S adalah singkatan dari Sell, Serve, Speak, Save, and Sizzle. Kemudian rumuskan masing-masing variabel tersebut secara SMART (Specific, Measurable, Actionable, Relevant, dan Time-related). Pada akhir pelaksanaan program marketing nantinya akan mempermudah dalam tahap evaluasi karena sudah dibuat batasan-batasan tujuannya (objectives).
Strategi adalah cara perusahaan mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan dan diketahui bersama. Perencanaan strategi akan menggunakan metode STOP and SIT. STOP (Segment, Target Market, Online Value Proposition (OVP), dan Positioning). Pembentukan strategi menggunakan SIT (Sequence or Stage, Integration dan Tools.) Strategi-strategi tersebutlah yang merupakan pedoman yang dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Taktik merupakan penjabaran detail dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang akan dilakukan untuk pelaksanaan sebuah strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan digital marketing. Untuk mencapai tujuan tersebut, gunakan 7P Marketing Mix yang berfokus pada atribut-atribut kunci yang perlu diperhatikan perusahaan untuk meraih tujuan. 7P Marketing Mix tersebut adalah Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Partnerships.
Pada tahap ini yaitu menjalankan taktik yang telah dirumuskan dalam bentuk aksi yang terukur di lapangan market place yang sebenarnya. Dapat dibuat berupa rangkaian proses kerja yang terstruktur dan terjadwal berupa flow chart, gantt chart, table activity based time dan tak kalah penting mempersiapkan manajemen resiko yang mungkin terjadi saat eksekusi taktik di lapangan dan juga mempersiapkan siapa, kapan dan bagaimana yang bertanggung jawab pada setiap business process, perencanaan budget, alokasi sumber daya secara detail, sehingga dapat meminimalisir hal-hal yang dapat menghambat mencapai tujuan perusahaan.
Di tahap terakhir ini yaitu proses control, merupakan tahapan untuk memeriksa atau mengevaluasi secara berkala apakah action sesuai tujuan perusahaan sudah berhasil atau belum maksimal. Perhatikan taktik-taktik yang sudah ditetapkan dan lakukan kontrol saat melaksanakan semua taktik tersebut. Hal ini juga dapat disebut Key Performance Indicator (KPI).
Sumber Referensi :
http://bennysuhendro.blogspot.com/2014/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://gintong.me/2016/06/07/merencanakan-digital-marketing-dengan-sostac/
https://bbs.binus.ac.id/international-marketing/2018/02/sostac-sebagai-pedoman-e-marketing/
good artikel. dengan adanya atau diterapkannya sostac dapat membuat pemasaran produk menjadi lebih efektif.
Dibutuhkan upaya maksimal untuk mencapai target penjualan produk tertinggi sekalipun. Perusahaan yang ingin memperbaiki dan memperbaiki kondisi pasarnya harus memiliki rencana pemasaran, terutama untuk strategi pemasaran suatu produk.
Menyusun strategi pemasaran produk sangatlah penting jika ingin meningkatkan penjualan suatu produk.
Setiap pemilik usaha pastinya menginginkan keuntungan yang semakin hari semakin bertambah. Perlu usaha yang maksimal untuk mencapai target penjualan produk yang maksimal .
Salah satu model perencanaan digital marketing adalah SOSTAC (Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control). SOSTAC merupakan model perencanaan pemasaran agar lebih efektif dalam penerapan pemasaran digital perusahaan untuk pemasaran produk.