Interview atau wawancara menjadi salah satu tahapan penting yang menentukan saat seseorang sedang melamar pekerjaan. Ini biasanya menjadi tahap terakhir dalam proses mendapatkan pekerjaan dan juga sering menjadi penentu bagi pihak perusahaan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, melakukan segala persiapan secara matang agar wawancara kerja berjalan lancar memang wajib dilakukan. Para pelamar harus menyadari cara berbicara tentang diri sendiri dan hal yang disampaikan baik dari bahasa tubuh saat interview kerja.
Pada umumnya, pewawancara akan menanyakan berbagai hal, dimana kejujuran dan karakter pribadi Anda akan dinilai melalui berbagai pertanyaan tersebut. Selain itu, bahasa tubuh Anda juga akan sangat menentukan kesuksesan interview kerja sebab bisa memberi kesan terhadap diri Anda. Nah, untuk menghindari kesan yang tidak baik kepada pewawancara kerja berikut 4 bahasa tubuh negatif yang harus dihindari saat interview kerja.
Mempertahankan kontak mata yang tepat penting dilakukan karena mengisyaratkan suatu kepercayaan diri dan menunjukkan minat terhadap topik pembicaraan. Mata akan menunjukkan perasaan dan juga kejujuran ketika berbicara, sebab mata tidak bisa berbohong dan menyembunyikan apa yang dirasakan. Namun kenyataannya, seseorang akan cenderung merasa tidak nyaman melakukan kontak mata dengan lawan bicara terlalu lama. Hal ini menyebabkan mata terlalu sering berkedip, menatap ke segala arah dan salah tingkah.
Cara melakukan kontak mata yang terlalu lemah hanya akan memperlihatkan rasa kurang percaya diri, gugup atau tidak siap. Sebaliknya, melakukan kontak mata berlebihan juga tidak baik karena membuat ketidaknyamanan bagi pewawancara. Oleh karena itu, fokuslah pada setiap pertanyaan yang dilontarkan pewawancara dan berikan tatapan mata yang antusias namun tetap dalam batasan yang sopan.
Jabatan tangan yang terlalu lemah, sering kali identik dengan sikap kurang tegas atau bahkan kurang percaya diri. Sebaliknya, jabatan tangan yang terlalu keras akan membuat pewawancara merasa kurang nyaman, hal ini juga bisa membuat Anda tampak terlalu bersemangat atau bahkan kurang sopan. Saat berjabat tangan dengan pewawancara, sangat penting untuk memberi kesan yang hangat dan profesional. Lakukan cara ini dalam porsi yang tepat, dimana berjabat tangan dengan percaya diri dan dalam batas yang wajar. Untuk jabat tangan yang sempurna, gunakan genggaman penuh, tekanan yang mantap, dua atau tiga kali ayunan sambil menatap wajah pewawancara. Iringilah jabatan tersebut dengan senyum yang manis dan pernyataan verbal yang tepat.
Mengangguk jika dilakukan dengan tepat dapat menunjukkan bahwa kita benar-benar sedang mendengarkan, tertarik atau setuju dengan apa yang dikatakan oleh pewawancara. Sedangkan, jika mengangguk berlebihan dan pada waktu yang tidak tepat akan membuat diri terlihat seperti tidak sepenuhnya mendengarkan, tidak benar-benar memahami apa yang sedang diucapkan atau hanya ingin menyenangkan pewawancara. Cobalah mengendalikan banyaknya anggukan selama percakapan. Batasilah hanya sekali atau dua kali saja pada saat yang tepat. Dengarkan dengan sungguh-sungguh percakapannya..
Postur tubuh ketika Anda duduk pun akan dinilai. Oleh sebab itu, sebisa mungkin untuk menjaga postur duduk Anda. Duduk dengan postur tubuh menjauh ke belakang menunjukkan kesan malas atau sombong. Jika terlalu condong ke depan, Anda akan dianggap orang yang agresif, sementara postur yang membungkuk memberikan kesan kurang percaya diri dan jauh dari kesan pemberani. Agar menimbulkan kesan yang netral, sebaiknya duduklah dengan punggung tegak terutama bagian bahu dan kepala, namun tetap rileks dan nyaman. Posisi tersebut menandakan bahwa kamu siap menghadapi sesuatu dan percaya diri. Kamu juga akan terlihat lebih tinggi serta percaya diri. Tempatkan kedua kaki pada posisi yang tepat dan jangan disilangkan.