Review Film: Soul (2020)

Pada akhir tahun 2020 lalu tepatnya saat perayaan Natal, Pixar dan Disney merilis film terbarunya berjudul Soul. Film ini sedianya siap dirilis pada Juni 2020, namun karena adanya pandemi Covid-19 membuat jadwal penayangannya harus diundur. Film Soul merupakan film bergenre fantasi, komedi, dan drama yang disutradarai oleh Pete Docter dan diproduseri oleh Dana Murey. Pete Docter adalah sutradara yang pernah memproduksi film animasi populer lainnya seperti Up (2009), Monster Inc (2011), dan Inside Out (2015). Film-film karyanya selalu berhasil menyabet beberapa penghargaan piala Oscar.

Ide dari penggarapan film Soul ini sendiri berawal dari pemikiran sederhana Docter. Beberapa hari ia sempat berfikir apa yang harus dilakukan sebelum makan siang dan sebelum makan malam. Memikirkan apa yang harus dilakukan setelah bangun tidur menurutnya sangat menarik. Hal ini tentu berkaitan dengan tujuan hidup. Dimana setiap orang harus mempunyai tujuan hidup masing-masing agar mampu menjalankan kehidupan dengan rapi. Akhirnya Docter mengeksekusi ide sederhananya itu menjadi sebuah cerita yang sangat menarik dan bermakna.

Sinopsis

Soul menceritakan kisah seseorang yang merupakan musisi jazz bernama Joe Gardner. Joe mencintai musik jazz karena ayahnya juga merupakan musisi jazz pada masanya. Kecintaannya terhadap jazz membuat Joe menjadi seorang guru musik di sebuah sekolah menengah pertama. Tetapi dengan keadaan hidupnya sekarang justru dia masih merasa tidak puas dan hampa. Ia mempunyai impian menjadi musisi jazz yang sebenarnya yang bisa menampilkan musiknya tersebut.

Suatu hari Joe mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan salah satu band terkenal di kotanya dan ia bisa tampil di beberapa acara club jazz. Dengan tawaran tersebut ia merasa impiannya akan tercapai. Sayangnya, di hari bahagia itu ia mengalami kecelakaan sampai koma. Selama koma, roh nya melayang ke dunia setelah kematian atau yang di dalam film disebut The Great After. Namun, Joe menolak dan memutuskan untuk kabur dari dunia tersebut menuju ke dunia sebelum kelahiran atau The Great Before. Di dunia itu Joe bertemu dengan salah satu roh bernama Twenty Two yang sudah beribu-ribu tahun berada disana. Karena Twenty Two merasa belum menemukan bakatnya untuk dilahirkan, akhirnya Joe menjadi mentornya agar Twenty Two bisa menemukan bakatnya.

Karena merasa dibantu, Twenty Two memutuskan untuk menolong Joe agar bisa kembali ke tubuhnya. Dia mengajak Joe ke suatu tempat rahasia dimana terdapat banyak jiwa yang masih tersesat dan sedang menemukan jati diri. Disana mereka bertemu dengan Moonwind yang siap membantu Joe kembali ke tubuhnya. Setelah sekian lama, Joe akhirnya berhasil melihat tubuhnya yang terbaring lemas di rumah sakit. Joe bergegas melompat ke tubuhnya. Namun, hal yang tak terduga terjadi, Twenty Two ikut lompat dan justru jiwa mereka tertukar oleh seekor kucing.

Review

Selama kurang lebih 1 jam, karakter Joe sangat di eksplorasi. Karakternya berkembang dari awalnya yakin dengan profesinya sampai ragu dengan tujuan hidupnya. Cerita yang fokus pada karakter Joe juga tidak membosankan ditambah lagi dengan kehadiran Twenty Two yang bertolak belakang tapi justru saling melengkapi. Soal kualitas animasi, tentunya film Soul sudah tidak perlu diragukan lagi. Film garapan Pixar dan Disney dijamin mempunyai kualitas animasi terbaik yang akan membuat penontonnya terpukau. Pewarnaan dari setiap adegan dan karakter juga memanjakan mata. Detail-detail dari setiap objek dalam film ini juga mampu membuat takjub penontonnya.

Film Soul ini sangat cocok ditonton oleh mereka yang masih bingung mencari tujuan hidup. Karena film ini akan membuka pikiran mereka dengan cara sederhana dan tanpa sok bijak. Dengan tujuan dibuatnya film ini yang cenderung berat, maka film ini sebenarnya tidak cocok untuk ditonton anak-anak. Tetapi anak-anak pun bisa menikmati animasi yang sangat berkualitas.

Yunita Rachmayanti