Mengambil keputusan resign atau mengundurkan diri dari perusahaan bukanlah perkara mudah, karena perlu pertimbangan yang matang. Tidak ada yang salah dengan keputusan resign, tetapi akan menjadi masalah ketika kamu tidak dapat membangun kesan yang baik di mata atasan dan rekan kerjamu setelah memutuskan untuk mengundurkan diri. Ada banyak banyak alasan kenapa seseorang memilih mengundurkan dari pekerjaannya. Apapun alasannya, yang penting bagaimana kamu bisa melakukan dan melaksanakannya dengan cara terhormat.
Resign menjadi perkara yang cukup sensitif untuk dibicarakan di kantor. Tentunya untuk mengajukan resign kepada atasan diperlukan prosedur agar anda tidak terkesan ‘kabur’ dari pekerjaan Anda. Jika kamu mau mengajukan resign, kamu harus melakukannya dengan cara tepat. Bila sembarangan, kamu justru akan meninggalkan citra negatif dan akan menyulitkan dirimu sendiri untuk mendapatkan pekerjaan selanjutnya. Nah, daripada kamu kebingungan, berikut ini ada 5 saran yang baik jika kamu mau resign.
Ketika kamu bertekad pada keputusan untuk mengundurkan diri, pastikan untuk memberitahu atasan tentang niat kamu sebelum orang lain tahu. Sebaiknya lakukan secara pribadi pada waktu yang tepat seperti bicara dan masuk ke ruangannya. Pastinya kamu akan diberondong pertanyaan tentang rencana mengundurkan diri, jujurlah tentang alasanmu tersebut. Siapkan kata-kata yang baik untuk diucapkan dengan lugas dan tetaplah bersikap sopan. Jangan sampai berbohong atau menutupinya. Dengan cara ini atasan kamu akan menghargai kejujuranmu lebih dari apa yang kamu pikirkan. Membicarakan hal ini kepada atasan akan membuat atasanmu mempunyai banyak waktu untuk mencari penggantimu.
Meski kamu memang sudah menyatakan mau resign, sebisa mungkin jangan jadikan alasan tersebut untuk mengurangi kinerjamu. Karena kamu masih tercatat sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Tetaplah bekerja sesuai dengan tanggung jawab kamu yang biasanya. Walaupun akan keluar dari perusahaan, tunjukkan kamu karyawan yang profesional. Bila kamu malah malas-malasan, nanti semakin dekat dengan waktu kamu keluar, malah dihantui oleh deadline-deadline kerjaan.
Meski kamu sudah tidak nyaman, tapi sebelumnya kamu masuk dan memulai kerja di perusahaan secara baik-baik. Jadi, usahakan resign pun dengan cara yang baik dan elegan. Walau bagaimanapun perusahaan tersebut pernah menjadi bagian dari pekerjaanmu, memberimu gaji dan pengalaman. Sebelum resign, ungkapkan kesan dan pesan yang baik untuk perusahaan, rekan kerja, dan atasan. Kamu juga bisa menyampaikan kritik dan saran untuk kemajuan perusahaan, termasuk dalam menjaga hubungan antara perusahaan dan karyawan. Karena apapun bisa terjadi di waktu yang akan datang. Kamu juga tidak pernah tahu kapan mungkin harus berinteraksi dengan mereka di masa depan, terutama jika kamu masih bekerja di dalam industri yang sama.
Sebelum memutuskan untuk resign, sebaiknya kamu menyelesaikan segala pekerjaan yang kamu tangani. Siapkan pula panduan bagi orang yang akan mengisi posisimu tersebut. Bersikap professional tentunya masih harus kamu lakukan untuk membuktikan kalau kamu memang pekerja yang baik. Pertimbangkan untuk membuat berkas yang menjelaskan proyek-proyek jangka panjang dan hal-hal penting lain yang harus dikerjakan yang mungkin perlu diketahui oleh penggantimu. Pastikan semua berkas disimpan berurutan, diberi label, dan mudah ditemukan. Kamu pasti tidak ingin rekan kerja yang kebingungan meneleponmu setelah kamu keluar dari perusahaan karena tidak bisa menemukan salah satu berkas. Oleh karena itu, tuntaskan pekerjaanmu agar kamu merasa lebih lega untuk keluar dari perusahaan tersebut.
Mengembalikan properti atau barang-barang milik perusahaan harus dilakukan pegawai yang akan resign. Sebab itu barang pinjaman perusahaan untuk mendukung pekerjaanmu selama bekerja di perusahaan tersebut, bukan untuk dimiliki secara permanen. Kembalikan semua barang perusahaan, baik yang nilainya kecil atau besar. Dengan begitu, resign kamu akan berjalan lancar, tanpa halangan, sehingga citra dirimu akan tetap baik.