Apa itu burnout? Jika Anda pernah merasa kehilangan motivasi, meragukan kemampuan diri, hilangnya semangat kerja, mengalami stres, serta kelelahan secara fisik dan emosional, maka Anda perlu waspada terhadap burnout syndrome.
Dilansir dari Health Kompas, Help Guide menjelaskan arti burnout adalah suatu kondisi kelelahan emosional, mental, serta fisik karena stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Burnout merupakan kondisi stres yang berat karena pekerjaan.
Nah agar anda bisa lebih waspada terhadap munculnya burnout syndrome, ketahui tahapan burnout serta penyebab yang dapat memicunya. Berikut ini uraiannya.
Berdasarkan penelusuran dari Health Kompas yang melansir halaman Healthline, psikolog pencetus istilah burnout, yaitu Herbert Freudenberger dan rekannya Gail North, menjelaskan bahwa burnout syndrome tidak muncul tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan.
Setidaknya ada 12 tahapan burnout dari yang paling ringan hingga berat, yakni:
Setiap tahapan burnout tersebut perlu diwaspadai agar tidak meningkat ke tahap yang lebih parah. Oleh karena itu, Anda perlu memahami apa itu burnout serta efek dan akibat yang mungkin terjadi. Kenali apa saja yang dapat menyebabkannya.
Setiap orang memiliki risiko untuk mengalami burnout, baik itu pekerja kantoran, karyawan, pekerja proyek, serta ibu rumah tangga. Setiap profesi memiliki tantangan masing-masing yang tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan burnout syndrome, antara lain:
Manusia memiliki keterbatasan dalam melakukan sesuatu. Waktu, tenaga, dan pikiran tidak dapat dipaksakan untuk bekerja terus-menerus. Jika beban pekerjaan terlalu banyak, maka risiko untuk mengalami hal tersebut semakin besar. Sebaiknya Anda menentukan prioritas pekerjaan dan mendelegasikan tugas dan wewenang jika diperlukan.
Atasan dan teman-teman di kantor sangat berpengaruh terhadap kenyamanan seseorang dalam bekerja. Perkataan dan tindakan yang merendahkan dan mematikan semangat dapat mempengaruhi tekanan stres di pekerjaan. Untuk menghindari nya, sebaiknya Anda tidak terlalu berharap mendapatkan apresiasi dari orang lain. Berikan apresiasi pada diri Anda sendiri sebagai bentuk mencintai diri sendiri.
Penyebab burnout bukan saja berasal dari luar diri, namun bisa juga dapat muncul dari karakter dan pola pikir diri sendiri. Orang dengan kepribadian yang ambisius dan cenderung berpikir negatif sangat rentan untuk mengalami burnout syndrome.
Setelah mengetahui apa itu burnout dan penyebabnya, Anda dapat lebih waspada dengan masalah ini. Jika dibiarkan berlarut-larut, efek dan akibat burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental penderitanya.
Bukan saja menurunkan produktivitas dan semangat kerja, tapi efek dan akibat burnout dapat merembet ke kehidupan pribadi seperti hubungan dengan keluarga dan teman-teman. Juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti mudah sakit, gangguan tidur, dan rentan terhadap risiko penyakit jantung dan diabetes.
Nah, untuk mencegah brunout syndrome, anda dapat melakukan hal hal seperti Mencari waktu untuk istirahat dan relaksasi, menyesuaikan kecepatan bekerja, menyesuaikan ekspektasi pada diri sendiri, belajar untuk mengatakan tidak, menjaga work-life balance.