Awas!, Hindari Burnout

Pengertian

Apa itu burnout? Jika Anda pernah merasa kehilangan motivasi, meragukan kemampuan diri, hilangnya semangat kerja, mengalami stres, serta kelelahan secara fisik dan emosional, maka Anda perlu waspada terhadap burnout syndrome.

Dilansir dari Health Kompas, Help Guide menjelaskan arti burnout adalah suatu kondisi kelelahan emosional, mental, serta fisik karena stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Burnout merupakan kondisi stres yang berat karena pekerjaan.

Nah agar anda bisa lebih waspada terhadap munculnya burnout syndrome, ketahui tahapan burnout serta penyebab yang dapat memicunya. Berikut ini uraiannya.

Tahapan Burnout

Berdasarkan penelusuran dari Health Kompas yang melansir halaman Healthline, psikolog pencetus istilah burnout, yaitu Herbert Freudenberger dan rekannya Gail North, menjelaskan bahwa burnout syndrome tidak muncul tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan.

Setidaknya ada 12 tahapan burnout dari yang paling ringan hingga berat, yakni:

  1. Terlalu ambisius dan over motivated ketika mengerjakan suatu pekerjaan.
  2. Memaksakan diri sendiri untuk bekerja lebih keras.
  3. Mengabaikan kebutuhan esensial pribadi yang harus dipenuhi, misalnya istirahat, tidur, olahraga, dan makan dengan teratur.
  4. Jika terjadi masalah, maka cenderung menyalahkan keadaan atau orang lain dan bukan introspeksi diri.
  5. Mengabaikan hubungan pribadi seperti dengan pasangan, keluarga, dan teman-teman karena terlalu fokus pada pekerjaan.
  6. Tidak sabaran serta sulit untuk mentoleransi kekurangan orang lain. Cenderung menganggap orang lain malas, tidak kompeten, dan prasangka negatif lainnya.
  7. Menarik diri dari orang lain. Ajakan untuk bertemu dianggap sebagai beban, bukan hiburan.
  8. Menjadi lebih agresif dan emosional. Sering marah-marah dan membentak orang sekitar.
  9. Kehilangan kemampuan untuk mengontrol hidup dan merasa tidak mengenal diri sendiri.
  10. Mengalami gangguan kecemasan dan batin terasa kosong.
  11. Putus asa dan depresi.
  12. Kesehatan fisik dan mental mulai sering bermasalah.

Setiap tahapan burnout tersebut perlu diwaspadai agar tidak meningkat ke tahap yang lebih parah. Oleh karena itu, Anda perlu memahami apa itu burnout serta efek dan akibat yang mungkin terjadi. Kenali apa saja yang dapat menyebabkannya. 

Penyebab Burnout

Setiap orang memiliki risiko untuk mengalami burnout, baik itu pekerja kantoran, karyawan, pekerja proyek, serta ibu rumah tangga. Setiap profesi memiliki tantangan masing-masing yang tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan burnout syndrome, antara lain:

  • Beban Pekerjaan yang Menumpuk

Manusia memiliki keterbatasan dalam melakukan sesuatu. Waktu, tenaga, dan pikiran tidak dapat dipaksakan untuk bekerja terus-menerus. Jika beban pekerjaan terlalu banyak, maka risiko untuk mengalami hal tersebut semakin besar. Sebaiknya Anda menentukan prioritas pekerjaan dan mendelegasikan tugas dan wewenang jika diperlukan.

  • Tidak Ada Apresiasi

Atasan dan teman-teman di kantor sangat berpengaruh terhadap kenyamanan seseorang dalam bekerja. Perkataan dan tindakan yang merendahkan dan mematikan semangat dapat mempengaruhi tekanan stres di pekerjaan. Untuk menghindari nya, sebaiknya Anda tidak terlalu berharap mendapatkan apresiasi dari orang lain. Berikan apresiasi pada diri Anda sendiri sebagai bentuk mencintai diri sendiri.

  • Karakter dan Pola Pikir Diri Sendiri

Penyebab burnout bukan saja berasal dari luar diri, namun bisa juga dapat muncul dari karakter dan pola pikir diri sendiri. Orang dengan kepribadian yang ambisius dan cenderung berpikir negatif sangat rentan untuk mengalami burnout syndrome.

Setelah mengetahui apa itu burnout dan penyebabnya, Anda dapat lebih waspada dengan masalah ini. Jika dibiarkan berlarut-larut, efek dan akibat burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental penderitanya. 

Bukan saja menurunkan produktivitas dan semangat kerja, tapi efek dan akibat burnout dapat merembet ke kehidupan pribadi seperti hubungan dengan keluarga dan teman-teman.  Juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti mudah sakit, gangguan tidur, dan rentan terhadap risiko penyakit jantung dan diabetes.

Nah, untuk mencegah brunout syndrome, anda dapat melakukan hal hal seperti Mencari waktu untuk istirahat dan relaksasi, menyesuaikan kecepatan bekerja, menyesuaikan ekspektasi pada diri sendiri, belajar untuk mengatakan tidak, menjaga work-life balance.

Post Your Thoughts

Related Posts
Pengembangan Aplikasi Web yang Responsif dan User-Friendly

Pengembangan Aplikasi Web yang Responsif dan User-Friendly

Penggunaan aplikasi web telah menjadi sangat penting dalam dunia bisnis dan teknologi saat ini. Namun,…

Fitur Baru Dari TAF, Costumer Service Dengan Video Call TOS

Fitur Baru Dari TAF, Costumer Service Dengan Video Call TOS

Apa Itu TAF? Toyota Astra Finance(TAF) adalah perusahaan pembiayaan mobil Toyota yang didirikan oleh PT…

Pentingnya Perencanaan Bisnis Bagi Entrepreneur

Pentingnya Perencanaan Bisnis Bagi Entrepreneur

Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan oleh seorang pebisnis sebelum memulai bisnisnya adalah membuat…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.