Kopi tercatat sebagai minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air dan teh. Tidak heran jika komoditas ini menjadi salah satu yang banyak diekspor dan diperdagangkan di seluruh dunia. Menurut situs ICO pada November 2020, Indonesia menghasilkan 11,185 juta kopi pertahun dan merupakan penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia. Sudah banyak orang yang tau kalau kopi itu mengandung kafein, tapi benarkah sepenuhnya kafein? Ternyata tidak hanya kafein loh, banyaknya kandungan senyawa kimia pada kopi, membuat minuman ini menimbulkan berbagai rasa yang bisa membuat jatuh cinta penikmatnya.
Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh. Efek tersebut seperti risiko kanker, diabetes melitus, insomnia, penyakit jantung, dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya. Beberapa kandungan kimia yang ada pada kopi justru mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh, asalkan penggunaannya sesuai. Apa saja kandungan dan manfaatnya?
Senyawa yang mempunyai nama kimia 1,3,7-trimetil- 1H-purina- 2,6(3H,7H)-dion ini sebenarnya memiliki manfaat yang bagus buat tubuh, tapi harus dalam kadar yang pas dan tidak berlebihan. Beberapa manfaat dari kafein adalah meningkatkan daya ingat, menurunkan berat badan, mengurangi resiko parkinson dan alzheimer. Zat inilah yang sering membuat kita terjaga setelah minum kopi. Kenapa bisa begitu? Karena kafein merupakan alkaloid plant, semacam zat yang terkandung di dalam nikotin, tetapi efek sampingnya tidak terlalu kuat.
Quinic acid merupakan senyawa yang memberikan rasa asam pada kopi. Kadar quinic acid pada setiap jenis kopi juga berbeda-beda. Kopi yang terasa sangat asam berarti kadar quinic acidnya banyak. Asam pada kopi umumnya sangat dinikmati karena memberi cita rasa yang unik dan segar. Dalam dunia kedokteran, quinic acid sering dipakai untuk pembuatan obat flu.
Kopi ternyata juga mengandung air loh, walaupun terkadang kandungan air berkurang karena proses pengeringan. Air adalah zat penting dalam kopi yang berfungsi melarutkan minyak dan rasa yang ada di dalam biji kopi. Idealnya, takaran yang baik dalam secangkir kopi yaitu 98.67% air dan 1,25% bubuk kopi yang mudah larut.
Jika kalian merasa aroma kopi itu khas, itu karena kopi mengandung Ethyphenol. Aroma kopi ini biasanya sangat terasa di mulut setelah kita meminumnya.
Dicaffeoylquinic Acid merupakan senyawa antioksidan yang sangat berguna untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Jadi, mengkonsumsi kopi dapat memberikan manfaat melindungi tubuh dari radikal bebas, tapi porsinya tetap harus diperhatikan. Perlu diketahui bahwa kopi adalah salah satu penyuplai antioksidan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia bahkan kandungannya paling tinggi di banding semua jenis buah dan sayuran.
Kopi juga mengandung Dimethyl Disulfide, zat yang dapat digunakan untuk penyedap makanan. Senyawa ini banyak dijumpai saat biji kopi masih belum dikeringkan dan disangrai. Zat ini yang biasanya membuat kotoran manusia mejadi bau, mirip dengan bau sulfur.
Trigonelline merupakan zat yang memberikan rasa manis pada kopi. Senyawa Trigonelline juga berfungsi untuk melindungi gigi. Walaupun banyak peminum kopi yang giginya hitam, namun zat ini mampu membuat gigi penikmat kopi tidak mudah berlubang.