Berinovasi Dengan Design Thinking

Hai pembaca setia, kali ini kami akan membahas bagaimana sih agar bisnis Anda menjadi unik? Kenapa harus unik? Karena bisnis yang sukses itu harus punya suatu yang berbeda dari bisnis yang lain. Nah, tentunya untuk mencapai bisnis yang unik dan berbeda, diperlukan suatu inovasi. Berinovasi itu memang tidak mudah, jadi coba gunakan satu metode untuk membuat inovasi yaitu dengan Design Thinking.

Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Design thinking dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim Brown pendiri IDEO – sebuah konsultan desain  yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi. Berinovasi dengan design thinking, dilakukan 5 tahapan agar menghasilkan inovasi produk yang sesuai, yaitu:

Berinovasi dengan Design Thinking

1. Empathize

Empati adalah menganalisa situasi dan latar belakang konsumen secara emosional dan apa yang sebenarnya diinginkan mereka. Caranya dengan observasi, cari tau kebiasaan dan apa yang diinginkan oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka.

2. Define

Setelah melakukan proses analisis pada tahap Empathize, kemudian lakukan identifikasi untuk menentukan masalah inti. Seperti siapa target konsumen Anda dan apa kebutuhan mereka. Tahap Define ini akan sangat membantu Anda untuk menyelesaikan masalah konsumen karena telah dilakukan penetapan masalah.

3. Ideate

Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Disini Anda harus fokus untuk mengubah masalah yang dialami konsumen menjadi solusi dan peluang bisnis. Caranya adalah gabungkan apa yang ada di depan mata (realita) dengan apa yang ada di kepala Anda (imajinasi). Kemudian ciptakan tim yang solid, agar ide yang Anda dapatkan bisa lebih banyak.

4. Prototype

Tuangkan ide yang sudah Anda dapatkan pada tahap Ideate ke dalam bentuk prototype, agar ide Anda terasa lebih nyata. Buatlah prototype dalam versi sketsa digital, objek fisik, proposal bahkan script plus storyboard.

5. Test

Melakukan uji coba produk yang Anda hasilkan dari contoh prototype terhadap target konsumen. Konsumen akan memberikan kritik dan masukan terhadap produk. Sehingga bisa menjadi acuan untuk perbaikan dan penyempurnaan produk.

Proses terakhir adalah evaluasi terhadap semua tahap yang sudah dilakukan. Nah, jika ada kegagalan pada satu tahap, bisa mengulang tahap sebelumnya untuk melakukan perbaikan. Setelah itu baru Anda bisa merealisasikan ide bisnis yang Anda punya. Semangat untuk terus berinovasi yaaa…

referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=EAOTsc14HAE

https://medium.com/@murnitelaumbanua98/5-tahap-design-thinking-menurut-stanford-d-school-e06f871c45c9

Post Your Thoughts

Related Posts
Inkubator Bisnis Itu Apa, Sih ?

Inkubator Bisnis Itu Apa, Sih ?

Hai calon pebisnis sukses.. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis baru harusnya Anda sudah tidak…

Pasang Iklan Online Meningkatkan Omset Penjualan?

Pasang Iklan Online Meningkatkan Omset Penjualan?

Semakin hari, persaingan bisnis kian ketat. Hal ini ditandai dengan maraknya iklan online dari produk sejenis dengan berbagai brand berbeda. Sebagai salah satu strategi digital marketing, pasang iklan online menjadi jalur promosi utama dan di minati oleh pelaku usaha. Mengingat di zaman modern seperti saat ini, keberhasilan menarik minat konsumen dalam waktu yang singkat, dapat memperbesar peluang untuk meningkatkan jumlah calon konsumen. Hal ini dapat dicapai dengan mudah dan murah melalui pasang iklan online..

Pentingnya Copywriting dalam Internet Marketing

Pentingnya Copywriting dalam Internet Marketing

Apa yang dimaksud dengan copywriting? Sederhananya copywriting adalah skill menjual dengan tulisan. Menurut Siauw Andreas…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.