Review Film : The Social Dilemma (2020)

Layanan streaming Netflix menayangkan film dokumenter berjudul “The Social Dilemma”. Film yang tayang pada tanggal 9 September 2020 ini mengangkat cerita sisi gelap media sosial. Media sosial merupakan platform yang pada zaman ini mendominasi seluruh aspek kehidupan manusia.

Jeff Orlowski yang menggarap film dokumenter populer Chasing Ice dan Chasing Coral, didaulat menjadi sutradara film dokumenter ini. Secara garis besar, film ini berisi pandangan dari mantan pegawai perusahaan media sosial seperti Facebook, YouTube, Instagram, Twitter, hingga Pinterest. Dokumenter ini juga memberikan gambaran betapa “menyeramkannya” media sosial yang sudah melekat dengan kehidupan manusia. Bagi sebagian orang, media sosial telah menjadi sesuatu hal yang sangat penting dalam pergaulan di era digital. Namun lewat film ini, sutradara seolah menyadarkan kepada para pengguna media sosial mengenai berbagai dampak negatifnya.

Review Film : The Social Dilemma (2020)

Pada film ini diceritakan bahwa semua aktivitas yang kita lakukan di sosial media diawasi, direkam, dan diukur oleh sistem yang sedemikian rupa. Aktivitas yang dimaksud seperti kita sedang melihat konten, berapa lama kita melihatnya, konten apa yang kita sukai, dan lainnya. Selain itu, algoritma yang diceritakan dalam film The Social Dilemma juga menampilkan bahwa media sosial dapat mengetahui kondisi yang dirasakan penggunanya. Dengan begitu, mereka bisa memprediksi konten seperti apa yang dibutuhkan penggunanya untuk berlama-lama di media sosial.

Penjelasan yang Padat

The Social Dilemma diawali dengan prolog dimana sederet narasumber memulai proses syuting dan memperkenalkan diri dengan cara yang natural. Mengekspos riwayat kerja mereka di perusahan internet besar untuk menyakinkan penonton siapa yang akan kita dengarkan. Didukung dengan scoring bernuansa suspense untuk membangun rasa penasaran dan menarik penonton sebelum benar-benar mulai mendiskusikan isu yang hendak diangkat. Penjelasan dari setiap narasumber dikemas dengan editing yang padat dan to the point. Sang sutradara ingin memastikan setiap adegan dan pesan yang disampaikan memiliki esensi serta statement yang tegas.

Narasumber Terpercaya

Narasumber terpercaya pada bidangnya masing-masing juga mendukung film ini. Mulai dari mantan Ethic Designer Google (Tristan Harris), mantan direktur Pinterest (Tim Kendall), penulis buku tentang isu media sosial (Jaron Lanier) dan banyak lagi. Tak hanya penjelasan dari narasumber, The Social Dilemma juga memuat banyak footage asli maupun rekayasa. Ditambahkan juga reka adegan untuk mempermudah kita memahami film tersebut.

Salah satunya visualisasi program Artificial Intelligence yang ditampilkan dalam bentuk tiga orang yang mengawasi Ben, seorang remaja yang aktif menggunakan media sosial. Adegan tersebut akan tampak seperti film fiksi ilmiah yang didukung dengan CGI. Sayangnya, hal tersebut merupakan visualisasi dari sistem A.I plaftorm media sosial yang nyata, bukan sesuatu yang fiksi. Beberapa statement penting ditampilkan dalam bentuk quote agar mudah kita simak.

Kebijakan Menanggapi Informasi

Ibarat membaca berita tidak boleh hanya membaca judulnya atau paragraf pertamanya saja, menonton The Social Dilemma juga harus kita simak dengan seksama. Dokumenter ini memang secara maksimal mengeksplorasi dampak negatif dari model bisnis dan sistem algoritma setiap media sosial. Tetapi film ini juga pada akhirnya memberikan solusi dan langkah kecil apa yang bisa kita lakukan agar tidak menjadi “produk” dari media sosial. Ditutup dengan berbagai statement dan pandangan optimis dari setiap narasumber.

Narasumber juga menyebutkan bahwa tidak ada motivasi jahat ketika media sosial diciptakan. Setiap founder mengawali sebuah ide dengan kreativitas dan niat yang positif untuk perkembangan peradaban manusia. Namun, sistem yang dikembangkan ternyata telah berkembang dengan cara yang “mengerikan” canggihnya dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu demi meraih keuntungan. The Social Dilemma bukanlah kampanye anti media sosial, melainkan instrumen penggebrak untuk memberikan kesadaran skala besar dalam menggunakan sosial media, untuk menjadi pengguna yang cerdas.

Post Your Thoughts

Related Posts
SEGALA-GALANYA AMBYARR SEBUAH BUKU TENTANG HARAPAN

SEGALA-GALANYA AMBYARR SEBUAH BUKU TENTANG HARAPAN

Mark Manson kini jadi penulis paling popular. Sejak bukunya SEGALA-GALANYA AMBYARR SEBUAH BUKU TENTANG HARAPAN…

Review Film: Penyalin Cahaya (2022)

Review Film: Penyalin Cahaya (2022)

Penyalin Cahaya merupakan film pertama dari Wregas Bhanuteja yang karyanya kita kenal di festival film…

Kasus di Media Sosial Akibat Garangnya Netizen Indonesia

Kasus di Media Sosial Akibat Garangnya Netizen Indonesia

Awal bulan Maret lalu, media sosial digemparkan dengan sikap dan keributan yang dibuat oleh netizen…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.