Siapa Sajakah Franchise Makanan Terbesar Dunia?

Apakah kalian pernah mendengar kata “Franchise”? Buat sebagian orang pasti tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Menurut wikipedia, franchise/waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Dunia franchise yang sudah tidak diragukan lagi adalah bisnis makanan, terutama untuk makanan cepat saji. Setiap franchise makanan terbesar di dunia pasti punya ribuan outlet yang tersebar dimana-mana dan mempunya keunggulan yang membuat namanya sangat dikenal oleh penduduk dunia. Lalu siapakah franchise makanan terbesar dunia?

Di Indonesia sendiri sudah mempunyai organisasi pedagang franchise yaitu Asosiasi Franchise Indonesia. AFI menyebutkan bahwa franchise adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pewaralaba yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur, dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu pula.

Pasti kalian sudah kenal sama KFC, McDonald dan Burgerking. Ya, merekalah pemegang tahta tertinggi franchise restaurant cepat saji. Kenapa bisa mereka dengan mudahnya melebarkan sayap? Yuk kita bahas

KFC

KFC merupakan salah satu restaurant cepat saji tertua di dunia. Reatoran ini didirikan oleh Harlan Sanders pada tahun 1939 dan mulai membuka waralaba pada 1952. Sejak saat itu, KFC semakin berkembang hingga mempunyai lebih dari 23 ribu outlet yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri KFC membuka outlet pertamanya di Melawai, Jakarta pada tahun 1979.

Jika dilihat dari kesuksesan KFC, tentunya banyak orang yang penasaran berapa biaya yang harus disiapkan jika ingin bermitra dengan KFC. Berdasarkan data yang diambil dari berbagai sumber pada tahun 2017, biaya investasi untuk membangun satu gerai KFC mencapai Rp 4,5 – 9,5 miliar. Sedangkan untuk pembangunan 1 KFC box dibutuhkan biaya sebesar Rp 1,5 miliar.

Namun setelah terjadinya pandemi seperti saat ini yang juga juga memberikan dampak penurunan secara signifikan pada pendapatan KFC, mereka memutuskan untuk tidak melakukan kerjasama dengan konsep waralaba. Saat ini KFC hanya bersedia bekerjasama dalam bentuk lokasi yaitu dengan cara sewa penuh atau revenue sharing.

McDonald

Cerita waralaba McDonald sendiri berawal dari seorang Ray Kroc yang mengunjungi sebuah restoran sukses di San Bernardino, California. Restoran tersebut dikelola oleh kakak beradi Dick dan Mac McDonald pada tahun 1954. Kroc terkesima dengan sistem restoran tersebut terutama efektivitasnya. Dengan menu sederhana burger, fries dan minuman, mereka memfokuskan pada kualitas dan penyajian yang cepat. Akhirnya Kroc mengajak Dick dan Mac McDonald untuk membuka waralaba bersama-sama.

Hingga saat ini, McDonald mempunyai lebih dari 30rb outlet yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Dengan kesuksesan itu McD menerapkan biaya awal (initial fee) sebesar Rp 630juta, dan biaya operasional serta peralatan sekitar Rp 14 – Rp 30 miliar. Tentu saja, biaya ini akan dipengaruhi oleh ukuran fasilitas, area dari lokasi, pengeluaran pre-opening expenses, inventori, pemilihan peralatan masak, signage, dan jenis dekorasi.

Burger King

Burger King merupakan bagian dari franchise Burger King Worldwide,Inc. Perusahaan yang berdiri sejak 1956 ini berlokasi Miami-Dade County, Florida. Restoran burger cepat saji ini pun berkembang pesat dan memiliki lebih dari 18 ribu outlet yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Burger King pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1990 dan sempat tutup pada tahun 1998 akibat krisis moneter. Pada tahun 2007, Burger King kembali membuka gerainya di Senayan City, Jakarta.

Untuk membuka franchise Burger King, Anda harus menyiapkan biaya sekitar Rp 4 – Rp 29 miliar. Biaya teresebut belum termasuk initial fee Rp 700 juta. Kerjasama waralaba ini dilakukan selama 20 tahun, dan jika ingin melakukan perpanjangan Anda perlu membayar lagi sebesar Rp 700jt.

Bisnis waralaba ini emang sangat menarik bagi pengusaha pemula yang hanya ingin bermodal dan tidak perlu mengurus hal lain. Apalagi merk-merk tersebut sudah sangat familiar dan dekat dengan kehidupan warga Indonesia. Jadi gimana, tertarik kah?

Yunita Rachmayanti