Idealnya manusia bekerja selama 8 jam per hari atau 40 jam/minggu. Namun, terkadang asumsi tidak sesuai dengan keadaan yang ada. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Harvard Business School bahwa ditemukan terdapat 94% pekerja profesional yang bekerja lebih dari 50 jam/minggu dan sisanya menghabiskan waktu 65 jam/minggu untuk bekerja.
Perilaku kerja keras memang mengarah pada suatu kesuksesan. Hal itu, membuat orang rela melakukan kerja lembur dan berupaya semaksimal mungkin dalam bekerja. Terkadang, seseorang yang bekerja terus-menerus sampai lupa caranya bersenang-senang. Memang, bekerja itu perlu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari untuk keluarga atau orang yang kita cintai. Namun, terkadang kita perlu bersenang-senang atau rehat sejenak dari kesibukan. Apabila kamu bekerja secara penuh lebih dari jam ideal secara berlebihan, efeknya fungsi tubuhmu akan terganggu karena kelelahan. Selain itu, secara psikologis kamu juga akan mengalami burnout atau suatu kondisi dimana kamu merasa stres atas beban berat pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu, kamu harus menerapkan suatu work life balance.
Perilaku work life balance adalah keseimbangan kehidupan seseorang terkait mengelola waktu yang dihabiskan dalam bekerja dan kegiatan di luar pekerjaan. Pada intinya, seseorang perlu menerapkan suatu work life balance apabila sudah merasa stres dan tidak adanya suatu keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi. Oleh karena itu, kamu perlu mempertimbangkan beberapa langkah dalam mencapai work life balance untuk diterapkan dalam keseharian, yaitu
Membuat skala prioritas terkait pekerjaan yang penting ke yang kurang penting. Dengan begitu, kamu akan tahu mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, sehingga tidak terlalu menguras banyak tenaga.
Terapkan suatu gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, olah raga rutin, dan tidur yang cukup.
Menjalankan rutinitas secara terus-menerus terkadang membosankan. Oleh karena itu, cobalah keluar dari zona nyaman dengan mempelajari hal-hal baru di luar pekerjaan. Misalnya, kamu bekerja selama 8 jam sehari. Setelah itu, kamu mungkin bisa membaca buku, melakukan meditasi, atau kegiatan lain yang sifatnya membuat nyaman.
Apabila kamu terbiasa membawa pekerjaan pulang ke rumah, justru hal itu dapat mengurangi tingkat produktivitas dan kualitas kerja. Hal itu terjadi karena kamu kehabisan ide, merasa kantuk, dan kehilangan fokus. Apabila dipaksakan maka pagi harinya kamu akan kurang produktif dalam bekerja.
Mengakses media sosial memang diperlukan, agar membuatmu tetap update dengan berita atau isu yang beredar di lingkungan sekitar. Namun, apabila selama kamu bekerja juga menggunakan gawai, maka usahakan untuk mematikan gawai kamu tak lebih dari pukul 8 malam atau menggunakannya hanya jika berkomunikasi dengan teman. Hal itu karena apabila terlalu lama penggunaannya, kamu akan mengalami kelelahan pada otak dan mata.
Dilansir dari laman Harvard Business Review, kebersihan tempat kerja dapat mempengaruhi suatu produktivitas dan work life balance pada karyawan. Hal itu karena, mampu meningkatkan semangat bekerja dan motivasi, sehingga kamu tidak akan mengalami kelelahan.