Investasi Untuk Milenial

Investasi Untuk Milenial

Hai, kalian para generasi milenial…
Apakah kamu paham tentang investasi? Mau investasi tapi bingung bagaimana cara memulainya? Tenang saja kalian tak perlu bingung ataupun galau. Memulai investasi untuk masa depan itu tidaklah rumit kok asalkan kamu mau belajar dan mencobanya. Ada sebagian orang yang beranggapan untuk berinvestasi haruslah memiliki banyak uang. Padahal, perlu kamu ketahui bahwa berinvestasi tidaklah harus memiliki modal yang besar. Bagi kaum milenial dengan penghasilan pas-pas pun juga investasi. Meskipun dengan modal minim kamu pun akan tetap bisa berinvestasi.

Investasi penting untuk meningkatkan kemapanan keuangan agar hidup kita lebih sejahtera di masa depan. Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud investasi dan bagaimana cara berinvestasi?

Pengertian Investasi

Menurut Legowo, investasi adalah kegiatan membeli aset atau produk untuk masa depan dengan harapan aset tersebut kelak dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Artinya, aset tersebut bertambah nilainya dan memberikan keuntungan atau penghasilan di masa depan.

Bedanya Investasi dan Menabung

Investasi maupun menabung merupakan kegiatan menyimpan uang yang dimiliki untuk digunakan di masa depan. Namun, investasi dan menabung memiliki perbedaan. Bedanya, menabung bertujuan untuk menjaga uang yang dimiliki agar tetap aman dan mudah digunakan untuk transaksi sewaktu-waktu jika membutuhkan. Tabungan yang disimpan di bank mendapatkan bunga relatif kecil dan masih dikurangi pajak dan biaya administrasi. Sedangkan, investasi berarti uang kita ditempatkan pada berbagai instrumen investasi, seperti saham, emas atau reksa dana dengan harapan uang tersebut akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Dengan demikian, nilai uang kita pun akan terus bertambah nilainya.

Instrumen Investasi untuk Milenial

1. Reksa Dana

Di era digital ini, investasi reksa dana semakin mudah dan murah. Sudah ada berbagai perusahaan teknologi finansial (fintech) yang menjual reksa dana melalui aplikasi dan juga bisa didapatkan di beberapa platform e-commerce.

Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Instrumen investasi ini sangat cocok bagi kamu yang mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

Dengan demikian, dana yang ada dalam reksa dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

2. Saham

Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saat ini semakin banyak akun investasi saham di media sosial yang menarik minat anak muda untuk mencari tahu lebih dalam mengenai saham dan tertarik untuk berinvestasi. Investasi saham memiliki peluang profit yang cenderung tinggi serta memiliki risiko yang tinggi pula. Dalam hal ini kamu harus bisa mencari perusahaan yang memiliki track record yang baik terutama dalam hal keuangan. Sebaliknya, jika salah pilih perusahaan yang memiliki track record pengelolaan keuangan kurang baik maka akan berisiko pada menurunnya nilai investasi.

3. Emas

Beberapa orang beranggapan bahwa emas menjadi investasi yang konvensional, namun nilainya dinilai masih memuaskan sampai sekarang. Sekarang ini, investasi emas cukup menunjukkan kenaikan signifkan dan diprediksi akan terus meningkat pada tahun mendatang. Apalagi di tengah pandemi ini, emas menjadi instrumen investasi yang menguntungkan karena risiko yang rendah dan sifatnya yang liquid.

Nilai emas juga tidak mudah naik-turun dan tahan terhadap fluktuasi inflasi. Kini telah hadir layanan menyicil serta menabung emas mulai dari 1 gram di beberapa e-commerce yang menjadi digital touchpoint sehari-hari yang semakin memudahkan melatih investasi sejak dini untuk kaum milenial. Melalui teknologi, milenial diajak untuk dapat memantau harga emas saat ini di pasaran melalui mobile apps. Peredaran emas juga sudah sangat mudah sekali dijangkau.

Menentukan Strategi Investasi

Pada umumnya, generasi milenial memiliki sifat agresif ketika berinvestasi yang mana cenderung ingin mendapatkan keuntungan tinggi dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan mereka lebih memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi meskipun belum memahami secara mendalam instrumen tersebut. Akibatnya, dana yang diinvestasikan tidak meningkat tapi malah mengalami penurunan atau merugi. Berikut ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika berinvestasi :

Pertama, para generasi milenial harus menetapkan tujuan berinvestasi terlebih dahulu yang ingin dicapai. Dengan mengetahui tujuan berinvestasi maka akan mempermudah mengetahui langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan untuk bisa memenuhi tujuan tersebut. 

Kedua, sangatlah penting untuk menentukan target atau nilai yang ingin dicapai ketika berinvestasi. Dalam hal ini kita harus menentukan berapa keuntungan yang ingin dicapai agar investasi lebih terarah menuju tujuan yang sudah ditetapkan. 

Ketiga, menentukan instrumen investasi sesuai tujuan keuangan dan profil risiko. Sebelum memulai investasi kita perlu memahami dan mempelajari terlebih dahulu jenis-jenis instrumen investasi sehingga memudahkan kita untuk memilihnya. Bagi para pemula yang belum memiliki pengalaman investasi sangatlah penting untuk memperbanyak membaca referensi dari sumber manapun.

Keempat, mengalokasikan dana untuk investasi. Setelah menerima gaji, kita perlu meyiapkan sebesar berapa modal investasi dari gaji untuk dana investasi. Setelah itu alokasikan dana untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari.

Sumber Referensi :
https://katadata.co.id/hariwidowati/finansial/5e9a4c5615158/lima-langkah-memulai-investasi-bagi-milenial
https://www.solopos.com/beragam-investasi-yang-sesuai-karakter-kaum-milenial-1050371
https://www.idx.co.id/investor/pengantar-pasar-modal/

Post Your Thoughts

Related Posts
Perempuan dan Finansial

Perempuan dan Finansial

Perempuan dan Finansial

Usia Muda Mau Membeli Saham?

Usia Muda Mau Membeli Saham?

Investasi saham kini makin diminati kebanyakan orang. Termasuk salah satunya adalah kalangan anak muda milenial…

SEGALA-GALANYA AMBYARR SEBUAH BUKU TENTANG HARAPAN

SEGALA-GALANYA AMBYARR SEBUAH BUKU TENTANG HARAPAN

Mark Manson kini jadi penulis paling popular. Sejak bukunya SEGALA-GALANYA AMBYARR SEBUAH BUKU TENTANG HARAPAN…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.