Salah satu film terbaik di platform layanan streaming Netflix adalah film Jiro Dreams of Sushi. Film ini dirilis pertama kali dirilis pada tahun 2011 di Festival Film Internasional Provincetown di Amerika. Film garapan sutradara David Gelb ini merupakan sebuah film dokumenter yang menceritakan chef sushi terbaik di dunia, Jiro Ono. Lebih dari sekedar pembuat sushi terbaik dengan kualitas hidangan bersertifikat bintang 3 Michelin, Jiro Ono merupakan sosok yang patut diangkat karena dedikasi dan prinsip hidupnya.
Selain menceritakan tentang pribadi Jiro Ono, film ini juga menceritakan kisah berdirinya kedai sushi Sukiyabashi Jiro. Kedai yang berlokasi lantai bawah tanah gedung Tsukamoto Sogyo di Ginza ini ukurannya kecil. Kedai yang hanya memiliki sepuluh tempat duduk juga menyajikan makanan apapun selain sushi. Meski begitu kedai mungil ini dipuji-puji oleh juru masak internasional. Bahkan pemesanan tempat duduknya pun harus dilakukan minimal satu bulan sebelumnya.
Film Jiro Dreams of Sushi dibuka dengan sosok Jiro Ono yang membeberkan rahasia kesuksesan dirinya. Di awal film sutradara Gelb akan menyajikan sebuah pesan bijak dari Jiro Ono. Pesan tersebut berbunyi “Ketika kamu telah menentukan profesimu, kamu harus membenamkan dirimu dalam pekerjaanmu. Kamu harus mencintai pekerjaanmu. Jangan pernah komplain tentang pekerjaanmu. Kamu harus mendedikasikan hidup untuk menguasai keahlianmu.” Jiro Ono yang berusia 85 tahun adalah seorang workaholic yang masih tetap datang untuk bekerja di restorannya.
Jiro juga masih memegang teguh standar-standar tinggi tentang sushi yang dia buat, dan dengan gamblang dia ceritakan mengenai semua proses pembuatan sushi. Dimulai dari pembelian semua komponen-komponen, proses penyiapan, hingga akhirnya menjadi sebuah sushi yang terlihat sangat sederhana sekaligus rumit.
Selain menceritakan kisah kesuksesan Jiro Ono dengan kedai sushinya, film Jiro Dreams of Sushi ini juga menceritakan tentang hubungan Jiro dengan anaknya, Yoshikazu dan Takashi. Sang sutradara, Gelb juga menyajikan kisah dari dua anak Jiro yang menarik untuk disimak. Bahkan kisah sederhana tentang mereka berdua membeli Coca-Cola kaleng pertama saat masih kecil akan membuat kita ikut tertawa.
Mereka berdua ‘dipaksa’ oleh Jiro untuk mengikuti jejaknya. Takashi, kini memiliki restoran sushi sendiri yang berkonsep kurang lebih sama dengan restoran milik ayahnya, namun memiliki harga yang di bawah milik ayahnya. Walaupun disebut-sebut memiliki kualitas yang sama, tetapi tetap banyak orang yang bilang berbeda. Yoshikazu, anak sulung Jiro masih bekerja untuk sang ayah. Yoshikazu-lah yang akan meneruskan restorannya sepeninggal Jiro nanti.
Sang sutradara David Gelb memilih sinematografi yang konsisten untuk pembuatan film Jiro Dreams of Sushi ini. Mulai dari filter pada setiap frame yang cenderung memiliki warna hangat, hingga pemilihan scoring dari lagu-lagu klasik yang menenangkan dan tidam mengganggu. Ketenangan secara visual dan audio merupakan kemasan yang sesuai dengan sosok Jiro Ono dan latar belakang Jepang. Film dokumenter ini dijamin menyajikan visual yang menghibur mata.