Belakangan ini aplikasi Whatsapp sedang menjadi perbincangan warganet terkait pembaruan kebijakan privasi soal keamanan data. Salah satu poin yang menimbulkan perdebatan adalah pengguna “dipaksa” mengizinkan Whatsapp meneruskan data ke pihak Facebook. Sementara dua poin lainnya berkisar soal pemrosesan data pengguna dan komunikasi dengan pemilik akun bisnis. Para pengguna pun menjadi resah karena terancam tidak bisa menggunakan aplikasi Whatsapp lagi jika tidak menyetujui kebijakan baru tersebut.
Ada tiga poin pembaruan, yaitu soal pemrosesan data pengguna, akun bisnis yang bisa menggunakan hosting Facebook untuk mengelola chat mereka. Lalu terakhir, soal bagaimana data diintegrasikan dengan produk Facebook lainnya. Dimana percakapan ini hanya berlaku untuk kebijakan bisnis. Hal ini karena semua percakapan pribadi masih dilindungi eskripsi end-to-end, sehingga tidak bisa diintip oleh WhatsApp dan Facebook. Pada laman FAQ perusahaan, WhatsApp menyebutkan pihaknya membagikan sejumlah data pegguna seperti nomor telepon, alamat IP, informasi perangkat, hingga data transaksi kepada induknya, Facebook.
Sementara itu, usai mengumumkan perubahan kebijakan privasi datanya, unduhan Whatsapp pun mulai berkurang dan mengalami penurunan. Kebijakan ini tentunya akan membawa dampak yang signifikan untuk pengguna, terutama bagi pengguna yang khawatir tentang bagaimana data mereka digunakan. Tak sedikit pengguna yang menyuarakan keinginannya untuk hengkang dari WhatsApp lantaran khawatir soal keamanan data miliknya. Banyak pengguna aplikasi whatsapp yang kini mulai beralih ke aplikasi pesan alternatif lainnya seperti Signal dan Telegram. Pengguna khawatir data mereka digunakan oleh Facebook sehingga beralih ke aplikasi rival yang menawarkan perlindungan data lebih unggul.
Banyak kekhawatiran dan kebingungan yang mencuat di kalangan pengguna. Pembaruan tersebut dianggap tidak jelas bagi banyak orang. Kebijakan privasi yang direferensikan ke Facebook membuat pengguna khawatir bahwa konten pesan mereka akan dibagikan kepada raksasa media sosial itu. Sementara, Facebook mendapat banyak kritik akibat kebijakan privasi datanya yang dianggap buruk. Reaksi negatif dari pengguna tersebut mendorong WhatsApp untuk mengeluarkan klarifikasi dan mengumumkan bahwa akan menunda pembaruan kebijakan hingga Mei.