El Samara Co-Working Space tidak hanya menjadi tempat bekerja, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi dan pengembangan komunitas di Solo. Melalui program SASAMI (Samara Sambung Komunitas), El Samara berkomitmen untuk mengenal dan menggali potensi dari berbagai komunitas di kota ini. Berikut adalah beberapa komunitas yang bekerja sama dengan El Samara:
Komunitas seni yang dibentuk oleh Wahyu Eko Saputro pada 2015. Ruang Atas menjadi wadah bagi anak muda untuk mengembangkan bakat seni mereka. Salah satu program utamanya adalah “Dari Teman Untuk Taman,” berupa workshop dan seminar karya seni.
Didirikan pada 2001, Komunitas ini menjadi ruang berbagi untuk Orang Dengan Skizofrenia (ODS) dan Bipolar (ODB). KPSI Solo aktif mengedukasi masyarakat melalui Solopos FM setiap Selasa, dengan tujuan menghilangkan stigma negatif terhadap gangguan mental.
Program kerja mahasiswa yang fokus pada pendidikan anak-anak di Kentingan Timur selama pandemi. Kegiatan mereka meliputi mengajar, bercocok tanam, dan pengenalan budaya, serta rencana pelatihan orang tua di masa depan.
Berasal dari Masjid Al-Mutaqqin, Ristaq terinspirasi oleh Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Komunitas ini aktif dalam kegiatan sosial seperti sedekah sampah dan pemberdayaan ekonomi melalui penjualan produk kreatif.
Di bawah naungan Arsa Foundation yang dibimbing oleh Chairul dan Anita Tanjung, komunitas ini memiliki program seperti SAFE untuk edukasi di desa, Aku Sehat untuk kebersihan anak-anak, dan Arsa Berbagi untuk membantu yang membutuhkan.
Didirikan pada 2021, komunitas ini mendukung UKM berkembang melalui berbagai kelas pengembangan bisnis. Awalnya hadir sebagai inisiatif hampers, kini Rasa Solo terus memperluas jangkauan pendampingan.
Komunitas yang lahir pada peringatan kematian Marsinah ini fokus pada advokasi perempuan dan hak buruh. Selain memberikan edukasi, PUKAPS juga mendukung kasus advokasi melalui jaringan kolaboratif mereka.
Berawal dari kepedulian terhadap sampah di Surakarta, komunitas ini menjalankan program bank sampah dengan bekerja sama dengan perangkat desa. Proses mereka meliputi pemilahan hingga pengangkutan sampah ke pabrik
Didirikan pada 2018 oleh Kak Elsa, Senyum Sedekah aktif dalam aksi sosial seperti berbagi nasi bungkus, membantu warga terdampak bencana, hingga program ceria bersama anak-anak.
Komunitas ibu rumah tangga yang fokus pada seni menjahit dengan kain tradisional. K3 mengadakan workshop untuk berbagi ilmu menjahit dan terbuka untuk kolaborasi dengan komunitas lain.
Dibentuk pada 2019, komunitas ini berkomitmen melestarikan seni dan budaya Indonesia. Anggotanya berasal dari berbagai latar belakang, termasuk tukang becak dan penjual jamu, tanpa batasan profesi.
Komunitas yang didirikan pada 2018 ini mengkhususkan diri pada sejarah dan budaya Solo. Mereka mengadakan diskusi dan kegiatan edukasi untuk memperluas wawasan masyarakat tentang warisan budaya kota.
Dibentuk pada 2020, Masata Surakarta mendukung pengembangan pariwisata lokal dengan berbagai program pendampingan untuk menciptakan destinasi wisata yang lebih baik
—
El Samara Co-Working Space melalui program SASAMI berhasil menjadi jembatan untuk komunitas-komunitas di Solo. Tidak hanya menjadi tempat berkumpul, El Samara juga berperan aktif dalam mendukung pengembangan potensi dan kolaborasi antar komunitas, sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat.
Tertarik untuk bergabung? Hubungi +62 882-1646-1803 (Nova) WhatsApp