Mengapa Indonesia Dijuluki Pasar Startup Asia?

Pasar startup di Indonesia sedang menjamur. Pada 2022, Indonesia peringkat ke-5 dari 10 negara dengan jumlah perusahaan startup (rintisan) terbanyak di dunia. Tercatat saat ini Indonesia memiliki 2.346 startup dan dapat dipastikan jumlah tersebut akan terus meningkat, menurut laporan Databoks.

Trend perusahaan startup ini awalnya berkembang di kalangan milenial. Kini, trend tersebut meluas ke semua generasi termasuk Gen Z. Selain memiliki banyak keuntungan, iklim kerja yang sehat (anti perbudakan) membuat banyak orang tertarik untuk memulai bisnis startup.

sebelum mengulik lebih jauh, yuk kenali apa itu startup. Startup adalah perusahaan rintisan yang berusia tidak lebih dari 5 tahun. Dalam artian bisnis tersebut baru pada fase pengembangan. Namun sekarang, startup memiliki pergeseran arti.

Startup saat ini merupakan usaha rintisan yang berinovasi dalam bidang teknologi dan dalam menjalankan usahanya mampu memecahkan sebuah masalah yang ada di masyarakat. Selain itu, startup bersifat disruptif.

Disruptif artinya, startup akan mengubah sistem pasar yang sudah ada. Bahkan, startup bisa saja  menciptakan sebuah industri baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Pasar Startup di Indonesia

Pesatnya startup di Indonesia tidak lepas dari semakin majunya perkembangan teknologi. Per Januari 2022, tercatat 205 juta penduduk Indonesia telah menggunakan internet. Jumlah ini mencakup 73,7% dari seluruh penduduk Indonesia, mengutip dari dataindonesia.id.

Tingkat populasi yang tinggi, menjadikan Indonesia memiliki potensi pangsa pasar yang besar. Indonesia diklaim menjadi penyedia pasar ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Faktor lain adalah pihak investor dan pemerintah yang saling mendukung.

Sektor startup di Indonesia sendiri didominasi oleh ecommerce, layanan transportasi dan antar makanan, travel online, dan media digital. Menurut laporan e Conomy sea 2021 yang dilansir dari google, seluruh sektor mengalami pertumbuhan sebesar 2 digit pada 2021 dengan e-commerce sebagai pendorong utama yakni sebesar 52%.

Ekonomi digital Indonesia mencapai US$70 miliar pada 2021 dan diprediksi terus meningkat hingga 20% atau sebesar US$146 miliar Pada 2025. Potensi tersebut menarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan-perusahaan startup.

Aliran modal akan terus masuk ke Indonesia. Terutama pada startup di bidang layanan yang mengalami peningkatan kebutuhan saat pandemi Covid-19. Misalnya bidang e-commerce, edukasi, finansial, dan kesehatan.

Saat ini, banyak startup yang sudah menjadi unicron di Indonesia. Bahkan, diantaranya ada yang menjadi decacron. Yaitu startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar, seperti PT Go To Gojek Tokopedia.

Post Your Thoughts

Related Posts
Cara Mengelola Tim Startup Yang Efektif

Cara Mengelola Tim Startup Yang Efektif

Mengelola tim startup yang efektif sangat penting karena tim merupakan salah satu aset terpenting bagi…

Belajar Bisnis dari Drama Korea Start-Up

Belajar Bisnis dari Drama Korea Start-Up

Bagi pecinta drama Korea, saat ini mungkin weekend nya akan terasa sangat menyenangkan semenjak ada…

Solocon Valley: Sekolah Startup di Solo

Solocon Valley: Sekolah Startup di Solo

Perkembangan perusahaan rintisan digital atau startup di Indonesia kini kian pesat. Tak hanya di kota-kota…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.