Pasar adalah tempat di mana konsumen dan produsen bertemu untuk membeli dan menjual barang atau jasa. Pasar juga dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang memiliki kebutuhan atau keinginan yang sama terhadap suatu produk atau jasa.
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama. Ini berguna bagi perusahaan karena memungkinkan mereka untuk menargetkan strategi pemasaran mereka kepada kelompok-kelompok pasar yang lebih kecil dan terfokus.
Untuk startup, segmentasi pasar dapat sangat bermanfaat karena memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar yang paling berpotensi untuk produk atau jasa mereka. Ini juga membantu mereka mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan memaksimalkan upaya pemasaran yang dilakukan.
Beberapa cara untuk melakukan segmentasi pasar adalah dengan menggunakan kriteria seperti demografi (umur, jenis kelamin, pendapatan, dll.), geografis (lokasi), psikografis (kepribadian, minat, gaya hidup, dll.) atau perilaku pembelian (frequensi pembelian, jenis produk yang dibeli, dll.).
Segmentasi pasar dibuat berdasarkan karakteristik tertentu. Ada yang dikelompokkan berdasarkan letak geografis, ada juga yang berdasarkan demografi. Untuk lebih jelasnya, berikut pembagian jenis-jenis segmentasi.
A. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografi adalah jenis pembagian pasar yang didasarkan pada letak geografis. Pembagiannya bisa berdasarkan kota, negara atau iklim. Contoh segmentasi pasar yang satu ini bisa dilihat pada produk mantel bulu. Karena dirancang untuk menghangatkan badan, segmen pasar mantel bulu lebih cocok untuk orang-orang yang tinggal di wilayah beriklim dingin.
B. Segmentasi Demografis
Jenis segmentasi yang satu ini berdasarkan pada aspek-aspek yang melekat pada diri manusia, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama dan kewarganegaraan. Sebagai contoh untuk produk sepatu pantofel kulit, segmen pasar yang paling cocok adalah kelompok pekerja kantoran dengan pendapatan yang cukup tinggi.
C. Segmentasi Perilaku
Patokan segmentasi perilaku mengacu pada respons, loyalitas, pengetahuan dan tingkat konsumsi. Variabelnya biasanya berkaitan dengan manfaat yang dicari, tingkat pemakaian, sikap konsumen, status pemakai dan kesempatan penggunaan.
Sebagai contoh, untuk menjangkau pasar yang lebih luas, perusahaan harus mencoba channel pemasaran yang baru. Untuk menentukan channel yang digunakan dan strategi pemasarannya digunakanlah segmentasi yang didasarkan pada perilaku pasar.
D. Segmentasi Waktu Khusus
Segmentasi ini fokus pada waktu tertentu. Misalnya untuk menjual minuman rasa kurma, bulan Ramadhan bisa menjadi momen terbaik untuk memasarkannya. Namun jika ditawarkan di bulan lain, belum tentu penjualannya akan sama. Di sinilah peran segmentasi waktu khusus dalam membantu pemasaran.
Tidak ada cara baku untuk menentukan segmentasi pasar. Bahkan meski produknya sama, segmentasi pasarnya bisa saja berbeda. Untuk membantu menentukan segmentasi pasar yang tepat, berikut cara yang bisa Anda coba.
Anda tidak bisa menentukan segmentasi tanpa data dan informasi yang cukup. Untuk mendapatkannya, survei adalah salah satu cara terbaik. Ada beberapa hal yang perlu digali saat melakukan survei. Beberapa diantaranya adalah kebutuhan, minat, karakter dan latar belakang konsumen.
Setelah dinilai cukup, data yang diperoleh harus dianalisis. Ada beberapa hal yang perlu diidentifikasi. Beberapa diantaranya adalah sikap, minat dan preferensi dari target konsumen Anda.
Setelah melakukan analisa, Anda bisa mulai mengelompokkan konsumen berdasarkan kriteria atau konteks tertentu. Anda mungkin akan mendapatkan beberapa kelompok konsumen. Di sini, Anda bisa mengurutkannya mulai dari kelompok yang paling potensial untuk startup anda.
Manfaat segmentasi sangatlah besar. Dengan ini, Anda bisa merancang strategi pemasaran untuk startup yang lebih efektif. Bisnis pun jadi lebih mudah berkembang.