Hai guys, kalian pasti ga asing lagi dengan bulan Oktober yang salah satu tanggalnya merupakan tradisi Halloween. Dan halloween identik dengan sesuatu yang horor, termasuk film horor. Kalian pernah ga sih berfikir kenapa orang menyukai film horor? Padahal film horor kan punya cerita yang menegangkan dan bisa menimbulkan rasa takut. Oke, sekarang kita akan bahas ya.
Bagi sebagian orang, ketakutan dan ketegangan itulah yang menjadi daya tarik tersendiri dari film horor. Sama halnya seperti penggemar film drama yang sengaja menonton untuk menguras emosi dan air mata. Di Indonesia sendiri, penggemar film horor termasuk mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Hal tersebut terbukti dengan beberapa film horor produksi Indonesia selalu mempunyai animo yang luar biasa. Selain cerita fiksi yang menegangkan, terkadang cerita yang diangkat pun relate dengan kehidupan di lingkungan masyarakat Indonesia.
Selain itu, pasti ada beberapa alasan lain mengapa orang menyukai film horor. Mari coba kita simak.
Alasan yang pertama adalah adrenalin karena film horor selalu menyajikan adegan-adegan yang mencekam sekaligus bertempo yang tak terduga. Ada segmen-segmen yang memiliki tempo pelan mengayun, tiba-tiba temponya bisa bergerak penuh ketegangan sekaligus cepat. Kamu tidak bisa menduga seperti apa tempo tetap sebuah film horor. Hal itulah yang kemudian memacu adrenalin kita sebagai penonton. Emosi penonton dimainkan sehingga terus penasaran dengan adegan selanjutnya, meskipun sedikit dilingkupi rasa takut.
Kedua, film horor selalu punya plot twist yang susah ditebak. As we know, di film horor pasti ada sosok yang jadi antagonis, entah itu hantu yang suka meneror manusia atau psikopat keji yang suka membunuh. Sepanjang film, jantung kita akan dibuat berdebar-debar lalu penonton akan menebak-nebak alur ceritanya dan bagaimana endingnya. Hal tersebut akan menjadi seru ketika penonton ternyata salah menebak twist endingnya.
Alasan ketiga, saat menonton film horor berbagai hormon akan dikeluarkan oleh tubuh salah satunya adalah hormon endorfin. Endorfin adalah zat kimia yang diproduksi secara alami oleh sistem saraf untuk mengatasi rasa sakit atau stres. Hormon ini juga bisa membuat kita merasa bahagia. Ketika adrenalin kamu meluap-luap saat menonton, secara tidak langsung kamu melepaskan kepenatan otak dan stres. Sebab, pecinta film horor pastinya akan merasakan masuk ke dalam dunia yang unik dan dapat dinikmatinya. Hal itu tentunya membuat dia mampu mengenyampingkan sejenak segala permasalahan hidupnya.
Alasan selanjutnya yang diungkapkan oleh sebagian pecinta film horor, menonton film seram membuat mereka merasa berani. Sebab, dengan menonton film tersebut, ada rasa uji nyali yang ingin terus dilatihnya. Harapan dari rasa uji nyali itu tentunya untuk meningkatkan keberanian diri dalam menghadapi segala sesuatu. Dengan begitu, ketika dalam keadaan terdesak, mereka merasa bisa melampauinya dengan membayangkan kondisi cerita dalam film horor yang ditontonnya. Efek itu tentunya membuat para pecinta film horor memiliki tingkat kepercayaan diri lebih tinggi dibandingkan dengan pecinta film lainnya.
Pada 1994, tiga orang ahli bernama Haidt, McCauley, dan Rozin membuat penelitian tentang film terhadap responden mahasiswa. Lima tahun setelah penelitian itu, McCauley akhirnya menemukan alasan mengapa mahasiswa yang terlibat dalam penelitiannya lebih memilih menonton film horor karena film horor hanya merupakan cerita fiksi yang dapat memberi kontrol pagi penontonnya. Selain itu mereka juga bisa mengendalikan kecemasan dan rasa takut yang dialami. Dengan begitu mereka menganggap bahwa semuanya hanya terjadi di film dan tidak ada di dunia nyata.
Pada dasarnya, semua teori itu mungkin tidak bisa jadi patokan untuk menyeragamkan alasan untuk menonton film horor. Setiap orang memiliki alasan berbeda. Pada akhirnya kembali lagi bahwa film horor adalah hiburan menyenangkan dan menegangkan, tanpa kita memahami sepenuhnya alasan di balik menonton film tersebut.