Dalam dunia bisnis dan professional sering kali kan kita mendengar istilah Coach atau Coaching? Namun banyak para pebisnis yang belum memahami atau mengetahui bagaimana peranan seorang Coach dalam pengembangan usaha mereka. Coach berperan tidak langsung turun untuk membenahi dan menangani secara langsung, tetapi melatih para pengusaha untuk membangkitkan potensi mereka. Dengan adanya coaching pengusaha dapat melakukan apa yang menjadi tugasnya dengan diri mereka sendiri untuk mengimplementasikan planning bisnisnya.
Pemahaman teori teknis dan manajerial dalam dunia bisnis belum tentu menjamin seseorang dapat berhasil dalam usahanya. Dalam berbisnis seseorang haruslah terlibat dalam menjalankan usahanya. Hal ini diperlukan guna menghadapi tantangan yang sangat kompleks dan dinamika yang selalu berubah setiap saat. Disinilah “Mental” sebagai pengusaha yang akan menentukan keberhasilan seseorang dalam usahanya.
Untuk bisa meraih kesuksesan di balik sebuah usaha tentunya kita tidak akan mampu bekerja sendiri. Tentunya harus ada seseorang yang siap membantu untuk mengeksekusi ide bisnis yang sudah di siapkan. Seseorang tersebut haruslah memiliki kompetensi di bidang usaha sebagai seorang entrepreneur yang mampu memahami dinamika yang terjadi dalam dunia usaha.
Pada posisi seperti ini, seorang pengusaha membutuhkan mitra yang memiliki kemampuan dalam membantu mengatasi hambatan, mengajak serta mengeksplorasi untuk berfikir kreatif, mitra dalam berbagi teknik-teknik praktis dalam usaha, sekaligus membangun sistem usaha yang komprehensif (menyeluruh). Mitra tersebut sering kali disebut dengan istilah Coach atau Pelatih ataupun sering ada yang menyebut sebagai pendamping usaha (Business Coach).
Dalam dunia entrepreneurship, proses coaching ini diartikan sebagai kemitraan antara Coach dan Entrepreneur/Pengusaha/Bisnis Owner yang di jalankan dalam suasana keterbukaan. Hal ini dilakukan untuk menggali ide dan berbagi pengetahuan dengan tujuan untuk mengembangkan serta memaksimalkan potensi bisnis entrepreneur/Pengusaha/bisnis Owner.
Terkadang kita mempunyai kemampuan dan keahlian yang tidak kita kembangkan dan maksimalkan untuk dapat berguna bagi diri kita. Hal ini dikarenakan kita tidak yakin dan tidak merasa mampu untuk menggunakannya. Seorang Coach akan menggali, bertanya dan menumbuhkan rasa keyakinan tersebut untuk seorang yang dicoaching, agar mampu untuk melakukan dan mengukur apa yang dilakukan terhadap hasil yang diperoleh.
Seorang Coach akan menciptakan suatu kondisi kerja yang baru yang bersifat membangun dengan menghilangkan pola-pola lama di lingkungan kerja yang menghambat. Tentu yang diubah termasuk pola dari kebiasaan di dalam menjalankan bisnis, sistem kerja, dan pola kerja dari karyawannya. Perubahan didasari dari kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan tersebut, dan seorang Coach akan memfasilitasinya agar semua personal dari perusahaan tersebut menyadari pentingnya perubahan dan merasa perlu untuk melakukan perubahan. Perubahan tersebut termasuk pemilik bisnis dan semua orang yang berada di lingkup internal perusahaan.
Seorang Coach akan membantu pengusaha untuk dapat menentukan prioritas yang penting bagi bisnisnya saat ini, yang mereka harus lakukan secara bertahap sampai dengan tujuan atau target mereka tercapai. Coach akan membantu dan memfasilitasi pembuatan Business Plan ke depan yang akan dibagi menjadi perencanaan yang membuat semua personal dari perusahaan terlibat untuk mengetahui apa tanggung jawab dan target mereka, sehingga secara bersama dapat menetapkan ukuran dan standar kerja.
Coach akan memfasilitasi semua personal di perusahaan untuk menselaraskan Visi, Misi dan Value, karena dengan keselarasan dari hal tersebut akan mempermudah pencapaian tujuan perusahaan. Proses yang dilakukan adalah Value Alignment. Proses ini meliputi menghilangkan negative motion dan limiting decision, value elicit, serta membentuk value hierarchy baru yang ditentukan dan disepakati oleh perusahaan. Training ini juga akan membahas efisiensi pengelolaan biaya serta bagaimana meningkatkan produktifitas yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan profit margin bagi perusahaan.
Setelah melakukan Value Alignment yang menghasilkan Goals, Plan, SOP dan KPI perusahaan, seorang Coach akan membantu dan memfasilitasi agar semua yang telah disepakati bersama terintegrasi dan selalu dalam jalur yang benar dalam upaya pencapaian visi perusahaan.
Pada intinya teknik untuk menghilangkan negative emotion dan limiting decision adalah Time Line Therapy. Kenapa hal ini penting? Karena seseorang yang masih memiliki negative emotion dan limiting decision akan sulit untuk menjalankan strategi yang telah ditetapkan, karena banyak pemikiran di masa lalu yang menghambatnya di masa sekarang untuk mencapai tujuan. Beberapa Coaching Firm yang ada sedikit sekali yang menggunakan metode ini, padahal ini adalah hal penting yang akan membuat seseorang keluar dari batasan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka ingin capai dalam kehidupannya.
Hal ini yang kadang sulit, karena musuh terbesar kita dalam melakukan suatu implementasi dari perencanaan yang kita buat adalah diri kita sendiri. Coach akan membuat Anda untuk Accountability terhadap setiap perencanaan Anda yang ingin diimplementasikan. Karena Accountability dari diri Anda akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang Anda capai.
Coachee dan Coach menjadi sebuah tim, fokus pada tujuan dan kebutuhan Coachee untuk mencapai lebih dari yang diinginkan jika mereka jalan sendiri.
Dengan Coach, Coachee mengambil tindakan yang lebih, berpikir lebih besar, dan mendapatkan pekerjaan yang dilakukan, berkat akuntabilitas yang dilakukan oleh Coach.
Coach tahu bagaimana untuk membantu pengusaha membuat lebih banyak uang, membuat keputusan yang lebih baik, menetapkan tujuan terbaik, dan merestrukturisasi kehidupan profesional dan pribadi mereka untuk produktivitas maksimum.