Rectoverso adalah sebuah buku karangan Dewi Lestari yang terbit pada tahun 2013. Jumlah halaman pada buku ini sebanyak 174 lembar. Rectoverso berisi 11 cerita pendek yang disertai dengan hibridanya berupa lirik lagu disetiap cerita. Tema yang diangkat penulis pada buku ini, yaitu cinta yang tak terucap. Pada kumpulan beberapa cerpen tersebut, ada yang sudah dibuat film. Diantaranya, yaitu curhat buat sahabat, malaikat juga tahu, hanya isyarat, cicak di dinding, dan firasat.
Berikut beberapa sinopsis cerpen dari buku tersebut. Pada cerita pertama, curhat buat sahabat. Cerpen ini mengisahkan tentang dua orang yang telah menjalin persahabatan selama 5 tahun. Seorang wanita yang selalu bercerita kepada teman lelakinya, mengenai laki-laki yang selalu menjadi pujaannya. Seiring waktu berlalu, ketika si wanita menderita sakit yang cukup berat hingga mengambil segelas air saja tidak mampu. Ia tersadar saat itu juga bahwa dia hanya sendirian. Tidak ada sosok lelaki yang selalu dipujanya membantu atau merawatnya. Namun, sahabatnya selalu hadir di sampingnya terutama kala ia merasa sedang membutuhkan sosok yang mampu melindunginya dan membawakan segelas air ditangannya.
“Dan untuk bersamaku, ia tak perlu mimpi”
Rectoverso
Kisah cerpen yang ditulis pada novel ini berjudul malaikat juga tahu. Kisah tersebut menceritakan mengenai seorang wanita tegar yang dipanggil “Bunda” pemilik rumah kos. Ia tinggal bersama dengan kedua anaknya abang dan adik. Abang menderita keterbelakangan mental yang sebenarnya berusia 38 tahun, namun bersemayam jiwa usia empat tahun. Sementara adik merantau ke luar negeri. Pada kisah tersebut diceritakan kalau abang jatuh cinta dengan seorang perempuan. Namun, perempuan itu justru jatuh hati pada adik. Setiap malam minggu bunda selalu meminta perempuan itu untuk datang tetapi ia selalu keberatan. Akhirnya, perempuan itu meninggalkan mereka dan tak pernah kembali. Bunda selalu menangis setiap malam minggu karena abang kerap memberantakan barang-barangnya.
“Mencintai tidak cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, tidak cuma rayuan gombal, tapi fakta. Dia cinta kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.”
Rectoverso
Review terkait buku Rectoverso ini secara keseluruhan sangat memainkan perasaan pembaca. Apalagi kamu sedang pada fase patah hati, sangat cocok membaca novel ini. Kisah-kisah pendek Dewi Lestari ini bisa menjadi nasehat yang membuat kamu bisa melepaskan dan merelakan. Nasehat yang diberikan memang tidak merujuk pada kita untuk langsung mengatasi permasalahan yang dihadapi. Namun, penulis mengarahkan pembaca untuk melihat ke diri kita terkait kisah yang sudah ditulisnya. Selain itu, ceritanya dikemas dalam suatu tampilan yang elegan dan ilustrasi-ilustrasi grafis yang memaknai setiap tulisan yang ditulis. Cerita yang disuguhkan pun disampaikan dalam bahasa yang tidak rumit, namun tetap penuh makna.