14 December 2020

Soku : Startup Food Commerce Solo

Sektor kuliner yang dipadukan dengan teknologi seolah menjadi ide yang menarik sebagai bisnis digitalpreneur. Salah satu startup yang berhasil menggali potensi sektor kuliner adalah Soku, yang merupakan karya anak muda berbakat dari Solo. Startup Soku ini hadir membantu pemasaran para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Surakarta dan kota sekitarnya. Soekma Agus Sulistyo merupakan Founder Soku.

Apa itu SOKU ?

Soku merupakan marketplace makanan atau food commerce yang berasal dari Kota Solo. Soku mempunyai tujuan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk berjualan masakan khas dan unik rumahan dengan racikan sendiri yang menjadi ciri khas masing-masing keluarga Indonesia.

Layanan Soku ditujukan untuk memberdayakan komunitas maupun individu dengan keahlian memasak di Surakarta melalui pemanfaatan teknologi berbasis internet dan aplikasi. Para individu yang memiliki keahlian memasak dan bermitra dengan SOKU disebut sebagai produsen.

Pada aplikasi food commerce ini, produsen dapat bergabung tanpa memiliki restoran atau rumah makan. Hal ini memungkinkan produsen dengan kemampuan memasak, seperti ibu rumah tangga atau anak muda untuk memasarkan makanan karya mereka dalam kategori Home Kitchen. Soku menawarkan penghasilan tambahan tanpa harus membuka warung maupun restoran yang membutuhkan modal besar, baik modal tempat dan perlengkapan masak khusus.

Aplikasi Soku ini bisa diunduh di smartphone Android dan iOs. Selain bebas ongkos kirim, produk makanan yang dijual lewat aplikasi harganya pun terjangkau. Hal ini karena ada kurasi harga sebelum masuk menu di Soku. Aneka makanan yang dijual rata-rata Rp 15 ribu ke bawah. Komisi transaksi hanya 10 persen. Komisi muncul setelah para mitra kuliner upload foto makanan.

Unik

Konsep food commerce Soku dinilai unik karena menyasar individu atau komunitas yang memiliki keahlian memasak, membuat makanan rumahan layak jual, bukan menyasar resto atau rumah makan seperti kebanyakan platform lainnya. Pihak Soku juga mengutamakan para pelaku UMKM sektor kuliner dan menolak kehadiran restoran atau waralaba besar.

Soku tidak hanya menjual makanan, namun para produsen dapat juga berbagi resep masakan kepada ibu-ibu lainnya dengan fitur “share” yang merupakan pendamping fitur utama “sell” di dalam aplikasi Soku. Aplikasi ini menawarkan pengalaman yang berbeda dalam berburu kuliner. Jika biasanya kita menemukan makanan yang umum tersaji di sebuah warung makan atau restoran, aplikasi Soku memberikan kesempatan untuk menemukan makanan yang khas dan tidak pernah tersaji di warung atau restoran konvensional.

Di sisi lainnya, aplikasi SOKU juga menawarkan layanan sharing ekonomi yang memberikan kesempatan bagi pihak ketiga untuk bertindak sebagai pengantar makanan dari produsen kepada user atau pembeli makanan dengan menjadi driver atau kurir. Seorang suami dapat saja menjadi driver atau kurir bagi istrinya yang merupakan produsen, untuk mengantarkan makanan yang dibuat oleh istrinya kepada user. Dengan demikian semua pendapatan akan masuk sepenuhnya ke dalam keluarga produsen tersebut.

Aplikasi Soku dinilai lebih user friendly dan tidak ribet. Hanya berisi makanan dan mempunyai alur mirip media sosial. Selain itu juga tidak ada order fee sama sekali dari sisi produsen. Bagi pelaku UMKM yang ingin masuk, daftarnya hanya butuh satu menit. Sisanya tinggal upload foto dan harga. Serta keterangan makanan yang mau dijual.