Review Buku : The Power of Language

Review Buku : The Power of Language

Buku yang mempunyai tema tentang self improvement sepertinya memang sedang menarik kalangan masyarakat. Karena biasanya teori tentang self improvement ini adalah mengajak pembacanya untuk menjadi lebih baik dengan beberapa langkah atau metode. Kemarin kita sudah membahas buku yang berjudul “I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki”. Sekarang kita akan membahas buku karya penulis Korea Selatan lagi yang berjudul “The Power of Language”. Seperti buku self improvement lainnya, The Power of Language akan mengajarkan kita bagaimana cara berbahasa atau berkomunikasi dengan baik.

Buku yang sempat viral karena sempat dibaca oleh member BTS, V ini akhirnya menjadi salah satu buku best seller di Korea Selatan. Banyak yang penasaran dengan apa isi dari buku tersebut karena pemilihan judulnya juga menarik. Para penulis, Shin Do-Hyun dan Yoon Na-Ru ingin mengajari pembaca tentang nilai-nilai komunikasi, menyimak, memahami dan menghargai orang lain. Selain itu buku ini mengajak untuk memahami bagaimana menggali rasa dan makna, mengajak berfikir dengan menggunakan kebijakan dalam berbahasa. Penulis juga membahas nilai dasar berbahasa yang diambil dari filsuf barat maupun timur yang kemudian disajikan dalam kajian keseharian.

Tahapan Berbasaha

Para penulis The Power of Language membagi tahapan “berbicara lebih baik” menjadi 8 tahap. Kedelapan tahapan tersebut adalah Pengembangan Diri, Sudut Pandang, Kecerdasan, Kreativitas, Menyimak, Pertanyaan, Gaya Berbicara, dan Kebebasan. Setiap tahapan akan mengandung kisah klasik yang luar biasa dan menggunakan pesan yang ada di dalamnya untuk menjadi lebih baik dalam berbicara.

Pada tahap satu pengembangan diri, kita akan diajak bagaimana cara untuk memperbesar mangkuk kata-kata. Tahap dua yaitu mengubah sudut pandang dengan cara mengontrol kata-kata yang harus diucapkan. Untuk tahap ketiga kecerdasan, kita akan diajari menyampaikan sesuatu dengan baik jika ingin lebih dalam mengatakan sesuatu. Tahap empat kreativitas, penulis akan mengajari kita bagaimana cara berbicara dengan gaya baru yang lebih kreatif namun tentunya akan lebih baik. Selanjutnya tahap lima adalah pembahasan tentang cara menyimak dengan baik. Tahapan ke enam membahas tentang cara bertanya dengan sopan. Kemudian tahap ke tujuh akan mengajari kita gaya berbicara yang berbeda. Tahapan paling akhir adalah tentang kebebasan dalam berbicara namun tetap ada batasannya.

Kualitas VS Kuantitas – The Power of Language

Selain langkah-langkah atau tahapan cara berkomunikasi dengan baik, penulis juga menyampaikan perbedaan antara kualitas dan kuantitas berbicara. Dalam pembicaraan kadang kala orang yang berbicara lebih banyak lebih menarik daripada orang yang berbicara lebih sedikit dengan kualitas pembicaraan yang baik. Biasanya orang menganggap orang yang banyak bicara itu adalah orang yang memiliki rasa percaya diri tinggi, tapi kebanyakan mereka terlihat membanggakan diri dan kurang mampu mengontrol kapan waktu untuk mendengar dan kapan waktu untuk berbicara.

Berbeda dengan orang yang memiliki wawasan cukup baik dan mampu mengontrol emosi serta keinginan untuk berbicara dan menunjukkan diri sendiri. Mereka yang terlihat diam belum tentu tidak menarik, mungkin saja mereka berusaha memahami pembicara atau mengembangkan sudut pandang dari luar. Mungkin mereka sedang berusaha mengontrol diri agar tidak terlalu melukai perasaan orang lain dengan berhati-hati dalam berbicara.

Orang yang memiliki tingkat pemahaman yang baik biasanya akan lebih mementingkan bobot pembicaraan daripada banyaknya obrolan yang tidak bermanfaat. Mereka tahu kapan saatnya mereka menyampaikan sesuatu dan kapan mereka harus diam untuk menyimak topik pembicaraan. Berbeda dengan orang yang mementingkan kuantitas, mereka terkadang berbicara tak tentu arah tanpa ada hal bermanfaat yang diperoleh pendengar.

Buku The Power of Language ini sangat cocok dibaca oleh seorang introvert yang ingin mengubah diri dan berani untuk lebih berbicara di depan orang. Atau cocok juga untuk seorang ekstrovert yang ingin lebih mengontrol diri dalam berbicara dengan orang lain.

Categories: Buku

Tags:,

There are 2 comments

  1. http://Adji

    Dapat rekomendasi buat baca buku ini dari temen-temen sesama di klub buku. Setelah baca beberapa review, dan khususnya review ini, langsung gas beli bukunya di tokped hehehe

Post Your Thoughts

Related Posts
Review Buku Inspirasi, Ikigai: The Japanese Secret To a Long and Happy Life

Review Buku Inspirasi, Ikigai: The Japanese Secret To a Long and Happy Life

Pernahkah kalian mendengar cerita bahwa orang Jepang itu sebagian besar panjang umur dan hidupnya bahagia?…

Review Buku: The Path Made Clear: Discovering Your Life’s

Review Buku: The Path Made Clear: Discovering Your Life’s

The Path Made Clear: Discovering Your Life's Direction and Purpose adalah sebuah buku yang ditulis…

Review Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?

Review Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?

Sebuah buku self improvement yang ditulis oleh Kim Sang Hyun dengan judul Siapa yang Datang…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.