Jika Anda sedang mengembangkan sebuah startup, maka Anda perlu melakukan pitching untuk mendapatkan pendanaan. Pitching adalah kesempatan untuk “menjual” bisnis Anda secara singkat kepada calon investor, pelanggan dan partner bisnis Anda. Salah satu cara menunjukkan mengapa perusahaan layak mendapatkan pendanaan dan perhatian dari pihak lain adalah dengan pitch deck.
Pitch deck merupakan sebuah presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum mengenai rencana bisnis Anda. Dengan begitu, Anda bisa menjelaskan seperti apa produk yang Anda buat kepada calon investor dan membuat mereka tertarik memberikan pendanaan. Pitch deck biasanya dibuat dengan bantuan berbagai macam tools seperti PowerPoint, KeyNote, atau Prezi. Membuatnya pun tak boleh asal-asalan. Tampilannya juga harus menarik dan informatif. Lalu apa saja yang harus disajikan?
Disini yang dimaksud problem adalah apa permasalahan yang menjadi alasan Anda membuat sebuah perusahaan. Ada tiga hal yang bisa mencuri perhatian investor dengan problem yang dijabarkan oleh startup Anda. Pertama, mereka pernah merasakan problem yang sama denganmu. Selanjutnya, mereka akan membaca apakah ada potensi bagus untuk ROI. Lalu, investor akan memahami permasalahan dengan baik karena mereka memiliki keahlian di bidang tersebut.
Setelah menjelaskan permasalahan, Anda perlu memberikan solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi problemnya. Dalam situasi ini, Anda harus tetap “lowkey” dengan memberikan solusi dari sudut pandang Anda dan memberikan beberapa perbandingan solusi dari startup lain dengan pendekatan yang berbeda. Dengan begitu akan membuat investor lebih yakin bahwa Anda juga bisa memberikan prototype atau demo.
Berikan data terkait kondisi dan potensi pasar yang akan Anda jadikan sebagai target. Yakinkan para investor bahwa ada potensi yang bisa diraih melalui target pasar ini. Data-data tersebut bisa Anda dapatkan dari riset, survei, maupun data internal yang dimiliki startup Anda. Dengan begitu, para investor dapat memiliki gambaran yang lebih jelas terkait pasar dan potensi bisnis Anda.
Pada bagian ini, jelaskanlah produk dari startup Anda. Jelaskan juga bagaimana cara penggunaannya dan apa kelebihan yang dimiliki. Jika Anda sudah melakukan uji coba, sajikan juga tanggapan dari konsumen dalam menggunakan produk Anda. Anda juga dapat memperlihatkan traksi yang telah dimiliki, hal ini berguna untuk memperlihatkan kepada investor bagaimana performa startup dan ketertarikan pengguna terhadap produk Anda.
Dalam hal ini Anda bisa menjelaskan tentang siapa kompetitor Anda. Anda perlu menekankan bahwa startup Anda memiliki keunikan dan berbeda dari kompetitor yang ada. Anda juga harus mampu memberikan analisis kompetitor dan bagaimana peta persaingannya dengan startup Anda. Jabarkan alasan utama mengapa inovasi yang dihadirkan startup Anda lebih baik dari kompetitor tersebut.
Bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting yang harus disajikan dalam pitch deck Anda. Anda harus menjelaskan berapa jumlah dana yang dibutuhkan dan untuk apa saja alokasi dana tersebut. Anda harus menjabarkan agaimana Anda membaginya untuk pemasaran, pengembangan produk, sumber daya manusia perusahaan, dan hal lainnya yang dibutuhkan juga. Selain itu, penting juga bagi Anda untuk memberikan proyeksi keuntungan dari langkah-langkah yang telah diambil sebelumnya. Bagian ini akan meyakinkan investor apakah jumlah dan alokasi tersebut sesuai dengan ketertarikan mereka.
Selain beberapa bagian di atas yang harus disajikan dalam sebuah pitch deck, Anda juga bisa menambahkan perkenalan tim Anda. Karena calon investor berhak mengetahui siapa saja pihak yang bekerja di balik startup itu. Tampilkan data pribadi dan peran dari seiap tim. Hal ini akan membuat investor memiliki kepercayaan kepada bisnis Anda.