Valentine: Dulu dan Kini

Ketika bulan Februari tepatnya setiap tanggal 14, orang-orang merayakan Hari Kasih Sayang atau yang lebih dikenal dengan Hari Valentine. Ini adalah hari ketika para kekasih mengungkapkan kasih sayang mereka dengan salam dan hadiah. Umumnya, tradisi ini dirayakan dengan orang-orang tercinta, menghabiskan waktu bersama, dan bertukar hadiah ataupun mengirimkan kartu ucapan ungkapan kasih sayang. Awalnya perayaan tersebut dirayakan di Prancis dan Inggris, yang kemudian menyebarluas ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tak hanya dirayakan oleh anak-anak muda saja, dari tua hingga anak-anak pun sekarang ini juga ikut-ikutan merayakannya.

Tentunya hal ini memiliki beberapa perbedaan perayaan hari valentine pada zaman dulu dengan perayaan zaman kini. Pada zaman romawi kuno, setiap tanggal 14 Februari semua orang diwajibkan memperingati hari kasih sayang dan meliburkan berbagai kegiatan. Menurut penelusuran beberapa sejarawan, pada zaman romawi kuno banyak orang memperingati tanggal 14 Februari sebagai hari libur karena menghormati Juno yang merupakan Ratu Mitologis Dewa-Dewi Romawi. Orang Romawi juga menganggap Juno sebagai Dewi Perkawinan. 

Selain itu, pada zaman dulu perayaan dimulai pada tanggal 15 Februari. Hal ini tidaklah sama dengan saat ini yang hanya merayakan ketika tanggal 14 Februari saja. Pada tanggal 15 Februari sering kali diadakan sebuah perayaan bernama Festival Lupercalia yang umumnya disebut sebagai festival kesuburan. Lupercalia adalah momen untuk menyucikan kota dari roh jahat, melepaskan kesehatan dan mencegah kemandulan. 

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memasukkan nama berbagai wanita ke dalam sebuah kotak. Kemudian pria akan mengambil secara acak sebuah nama yang nantinya akan menjadi pasangannya. Namun seiring perkembangan zaman, tanggal 15 Februari justru sudah tidak ada lagi perayaan jenis apapun. Kini tradisi dan budaya ini mulai berubah dan diganti hanya tanggal 14 saja yang dirayakan sebagai hari kasih sayang yang diperingati dengan mengungkapkan kasih sayang dengan orang-orang terkasih.

Herlina Fittriani