Investasi di pasar modal semakin dikenal berbagai kalangan, termasuk kaum milenial yang memulai investasi saham. Membeli saham perusahaan merupakan investasi yang berpeluang menghasilkan return tinggi, baik dari dividen maupun kenaikan harga saham. Namun demikian, hal ini juga memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lain, seperti obligasi, deposito, tabungan berjangka, atau emas. Hal ini lantaran volatilitas pasar sangat tidak stabil. Harga saham pun sangat fluktuatif, cepat sekali bergerak naik turun. Dibalik risikonya yang besar, jika mengetahui langkah sukses investasi saham maka investor mampu meraup keuntungan dari pasar saham yang akan datang dengan sendirinya.
Investasi saham bisa dikatakan gampang-gampang susah. Saat berinvestasi, perlu melakukan strategi yang bijak dan hati-hati dalam mengidentifikasi saham perusahaan, tapi tetap tepat saat membeli saham suatu perusahaan yang berpeluang untuk terus meningkat. Nah, jika kamu ingin sukses dalam berinvestasi saham, sebaiknya ikuti beberapa tips atau cara investasi berikut ini.
Dalam metode value investing, investor menggunakan analisis fundamental untuk membeli saham apa yang layak untuk dikoleksi dan harganya berpotensi meningkat di masa yang akan datang. Analisis ini membantu investor untuk mengetahui apakah sebuah manajemen perusahaan mengelola operasi dengan baik dan efisien?
Metode paling sederhana dalam mengidentifikasi saham perusahaan yang sehat adalah dengan membandingkan kondisi keuangannya dari tahun ke tahun. Mulai dari total aset, total liabilitas, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), dan Operating Profit Margin (OPM). Saham perusahaan yang sehat setidaknya tercatat membagikan dividen satu kali setiap tahunnya selama 3-5 tahun berturut-turut.
Manajemen yang sehat mencerminkan perusahaan yang sehat. Saham perusahaan yang harganya mahal bukan menjadi salah satu indikator perusahaan tersebut sehat, dan sebaliknya. Hal ini karena harga pada pasar tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan sama sekali.
Pasalnya, dalam melakukan investasi, lebih baik bermain aman di investasi yang sudah diketahui sesuai dengan ilmu yang dipahami, daripada harus berharap pada ketidakpastian. Saat berinvestasi pada apa yang sudah dipahami sebelumnya, maka kamu akan lebih paham pola pergerakan investasinya dan bisa mengambil tindakan lebih cepat. Dengan begitu, kamu akan bisa untuk meminimalkan risiko yang ada.
Oleh karena itu, penting untuk belajar terlebih dahulu dengan mencari banyak informasi dan referensi terkait investasi saham tersebut. Setidaknya, paling minimal, harus bisa membaca laporan keuangan. Lalu, dengan belajar berbagai teknik analisis. Sebab, kinerja suatu perusahaan di masa depan biasanya tercermin dari pergerakan sahamnya. Semakin percaya diri investor akan suatu saham, harga sahamnya biasanya cenderung bisa naik.
Bila sudah terjun ke investasi saham, kamu harus siap dengan segala risikonya, termasuk penurunan harga. Jangan langsung panik kalau harga saham mengalami penurunan yang tajam, apalagi langsung berpikir investasinya rugi. Perlu diketahui bahwa penurunan harga saham pasti ada ujungnya, akan kembali naik atau rebound, dari merah ke hijau. Jadi hindari panik, karena kepanikan akan membawa kamu pada kesalahan dalam mengambil keputusan, seperti melakukan aksi jual besar-besaran. Sebab itulah, agar tidak terburu-buru saat membuat keputusan, maka dibutuhkan kontrol emosi ketika berinvestasi supaya tetap bijak dan membuat berbagai pilihan tetap rasional dan tepat sasaran.