Ekonomi Sentris, Apa Itu?

Gambar kota jakarta mencerminkan ekonomi sentris yang akan dilakukan

Apa itu Ekonomi Sentris?

Ekonomi sentris, juga disebut sebagai ekonomi berbasis pusat, adalah jenis sistem ekonomi di mana satu entitas atau lembaga pemerintahan bertanggung jawab atas kebijakan, keputusan, dan pengelolaan sumber daya ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah pusat memiliki kendali yang signifikan atas kebijakan ekonomi seperti alokasi sumber daya, produksi, distribusi, dan kebijakan ekonomi secara umum.

  1. Konteks Dan Konsep Dasar Ekonomi Sentris. Pemerintah bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya ekonomi dalam ekonomi sentris. Pemerintah atau lembaga pusat yang memiliki kendali mengambil keputusan tentang alokasi sumber daya, produksi barang dan jasa, distribusi, dan peraturan ekonomi. Tujuan utamanya adalah mencapai kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi melalui tindakan pemerintah yang aktif.
  2. Perbedaan Dengan Sistem Ekonomi Lainnya. Dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya, seperti kapitalisme atau ekonomi pasar, ekonomi sentris menunjukkan perbedaan besar dalam mekanisme pengambilan keputusan ekonomi. Sementara dalam kapitalisme keputusan ekonomi lebih terdesentralisasi dan diambil oleh pasar. Dalam ekonomi sentris, pemerintah memiliki wewenang lebih besar dalam mengarahkan arah ekonomi.
  3. Model Implementasi Ekonomi Sentris. Implementasi ekonomi sentris dapat berbeda-beda, termasuk ideologi sosialisme dan komunisme. Dalam sosialisme, prinsip kepemilikan kolektif atas sumber daya ekonomi adalah tujuan utama. Dalam komunisme, tujuan jangka panjang adalah menciptakan masyarakat tanpa kelas di mana kepemilikan pribadi dihapus.

Bagaimana Kondisi Ekonomi di Indonesia saat ini?

Kondisi perekonomian di Indonesia saat ini menunjukkan beberapa perbaikan dan tantangan yang harus diperhatikan. Berikut adalah beberapa poin penting yang didapat dari BPS:

  • Pertumbuhan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan akan tumbuh di kisaran 5%. Dipengaruhi kondisi perekonomian global yang masih diselimuti ketidakpastian.
  • Inflasi: Inflasi di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan banyak negara lain, sejak tingkat inflasi di Indonesia cukup rendah. Kondisi fiskal Indonesia, juga dianggap terkontrol dan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% atau lebih tinggi dari global.
  • Defisit Fiskal: Kondisi fiskal Indonesia dianggap baik, dan banyak pihak menilai kondisi ekonomi Indonesia sangat baik. Selama delapan kuartal beruntun ekonomi RI bisa tumbuh di atas 5% dan defisit fiskal RI bisa kembali ke kisaran dibawah 3% jauh lebih cepat dari perkiraan di 2022.
  • Ketergantungan Pada Ekspor Komoditas: Ekonomi Indonesia masih bergantung pada ekspor komoditas, yang menjadi hambatan untuk Indonesia tumbuh lebih tinggi. Kinerja ekonomi Indonesia saat ini masih terlalu mengandalkan naik turunnya harga komoditas. Ketika harga komoditas naik, terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%.

Ekonomi Indonesia-Sentris, Perubahan untuk kesejahteraan

Paradigma pembangunan infrastruktur harus diubah. Jawa sentris, yang telah terbukti tidak efektif dan menyebabkan perbedaan, harus diganti dengan pembangunan yang lebih merata. Oleh karena itu, gagasan “Indonesia Sentris” yang dipromosikan oleh pemerintahan Jokowi harus disambut dengan baik sebagai awal dari era baru pembangunan bangsa.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi pada 2022 mencapai 5,31% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa diketahui sudah melebihi pertumbuhan di Pulau Jawa. Secara spasial pertumbuhan ekonomi terus menguat. Di Jawa dengan pertumbuhan utama dari sektor perdagangan dan informasi-komunikasi yang tumbuh sebesar 5,31 (yoy). 

Sulawesi sumber pertumbuhan utama berasal dari industri pengolahan, pertambangan, dan penggalian yang tumbuh sebesar 7,05%. 

Maluku dan Papua berasal dari pertambangan dan penggalian, serta transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 8,65%. 

Bali dan Nusa Tenggara (Bali-Nusra) yang tumbuh 5,08% (yoy) dengan sumber pertumbuhan dari penyediaan akomodasi dan makan minum, serta transportasi dan pergudangan. 

Sumatera dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,69% (yoy) dengan sumber pertumbuhan utama dari sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan.

Kalimantan pertumbuhan ekonomi tumbuh 4,94% (yoy), dengan sumber pertumbuhan berasal dari sektor pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.

Kontribusi Pulau Jawa terhadap PDB (2022) 56,48%, diikuti Sumatra kontribusi dalam PDB Indonesia 2022 sebesar 22,04%. Jadi masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera.  Sementara itu, kontribusi pertumbuhan Kalimantan terhadap PDB Indonesia pada 2022 menyumbang 9,23. Sulawesi menyumbang 7,03%, Bali dan Nusra 2,72%, serta Maluku dan Papua menyumbang 2,5%. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengungkapkan, bahwa pembangunan ekonomi di Indonesia sudah tidak lagi Jawa-sentris, melainkan Indonesia-sentris. Seperti yang sudah dijelaskan, saat ini perlu kita sadari bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia menjadi Ekonomi Sentris.

Post Your Thoughts

Related Posts
Pentingnya Coaching Bagi Entrepreneur

Pentingnya Coaching Bagi Entrepreneur

Dalam dunia bisnis dan professional sering kali kan kita mendengar istilah Coach atau Coaching? Namun…

Strategi Funneling Untuk Digital Marketing

Strategi Funneling Untuk Digital Marketing

Apa itu funneling ? "Funneling" memiliki kata dasar dalam bahasa inggris "Funnel" yang jika diterjemahkan…

7 Langkah Membangun Karir yang Sukses

7 Langkah Membangun Karir yang Sukses

Membangun karir yang sukses tidak selalu mudah, namun ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil…

Close

Whatsapp Chat

Would you like to see our space before joining? Come and visit our coworking space. Please fill out the form and our manager will get back asap.