Sebuah buku self improvement yang ditulis oleh Kim Sang Hyun dengan judul Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?. Buku yang diterbitkan di Korea Selatan pada Mei 2019 ini diterjemahkan oleh penerbit Haru yang kemudian diterbitkan pada Oktober 2020 lalu. Kim Sang Hyun merupakan seorang penulis yang telah menerbitkan sebanyak lima buku. Bukunya kali ini merupakan kumpulan esai pendek yang menceritakan berbagai pengalaman pribadi dan pemikirannya. Tulisan-tulisan yang mengajak pembaca untuk berkontemplasi tentang kehidupan yang dijalani. Melalui perenungan maka pembaca dimotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik sehingga dapat meninggalkan hal-hal baik pula setelah kematian.
“Apa yang harus aku lakukan ketika kematian datang? Bagaimana pemakamanku nanti dijalankan? Apa ada orang yang akan mengingatku meski aku sudah mati? Kira-kira ketika aku mati nanti, apa yang akan orang ingat tentang diriku?” – Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? (2020)
Sedikit berbeda dengan buku aslinya yang memiliki lima bab, buku terjemahan ini terdiri dari empat bab yaitu Kesalahan, Hati yang Hilang, Sejarah, dan Semoga itu Kebahagiaan. Pada bagian Kesalahan, penulis menceritakan tentang peran manusia dalam sosial. Bahwa, meski saling membutuhkan bisa saja setiap manusia juga beban bagi yang lainnya. Meski demikian, bagaimana pun manusia tetap hidup bersama, salah dan benar adalah persoalan sudut pandang semata. Sedangkan pada bab Hati yang Hilang, penulis membahas keterpurukan diri tatkala manusia berada di titik terendah. Cobaan yang hadir memiliki kadaluwarsa, semua akan berlalu dan menjadi sebuah kenangan. Hati yang hilang saat dilanda kesedihan akan segera terisi oleh kebahagiaan lainnya.
“Kamu patut dihormati di mana pun berada dan aku harap kamu tidak merendahkan dirimu sendiri dalam keadaan apapun. Semoga kamu bisa menjadi orang yang paling mencintai dirimu sendiri.” – Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? (2020)
Pada bab Sejarah, penulis membagi bahwa segala tindakan yang sudah maupun yang tengah dilakukan akan menjadi masa lalu di masa depan kelak. Maka, perlu untuk saling menjaga hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Namun, tidak serta merta hanya menuruti keinginan orang lain tanpa memikirkan perasaan sendiri. Tidak menahan siapa pun yang ingin pergi karena itu pilihan mereka. Semoga itu Kebahagiaan, bab terakhir yang membahas kebahagiaan dapat dihambat dengan hal-hal sedih. Pilihan yang terbaik atas perihal sedih yang diterima manusia ialah dengan menganggapnya sebagai pengalaman yang baik. Sangat penting untuk menyadari bahwa yang tahu akan kita adalah diri sendiri, maka usahakan untuk membahagiakan diri.
“Sudah menjadi tanggung jawabku jika nantinya aku menyesali pilihanku itu dan sudah tanggung jawabku ppula untuk merasa senang saat mencapai prestasuu besar lewat pilihanku tersebut” – Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? (2020)
Buku dengan 168 halaman ini dapat dibaca dengan cepat dan memilki gaya tulisan yang hangat. Meski memiliki judul yang bertemakan kematian, sejatinya buku ini membahas cara untuk hidup dengan baik agar tidak meninggalkan penyesalan jika maut menjemput. Buku ini berisikan motivasi yang tidak menggurui, penulis menggambarkan dirinya sebagai sosok manusia biasa sebagaimana pembaca. Kontemplasi yang diberikan pada buku ini adalah hal-hal yang sudah sering ditemui pada buku self improvement lainnya. Meski demikian, banyak bagian dari esai yang menyadarkan kembali pembaca untuk hidup dengan bahagia dan berhubungan baik ke sesama. Motivasi perlu dibaca berulang-ulang karena tidak jarang kita melupakannya karena sibuk oleh permasalahan sehari-hari.
Baca juga, Review Buku 1 CM Diving: Raih Kebahagiaan dari Hal Kecil