Marah, menurut APA (American Psychological Association) adalah suatu bentuk perasaan tidak senang atau kesal terhadap sesuatu hal secara kuat. Marah juga dianggap sebagai suatu bentuk pertahanan diri terhadap kondisi yang dianggap kurang menyenangkan. Selain itu, marah juga dapat membuat diri menjadi lebih positif apabila mampu mengontrolnya. Meskipun marah sering dianggap sebagai emosi buruk yang dapat mengganggu kesehatan, ternyata marah juga memiliki manfaat.
Manfaat positif dari emosi marah memberikan efek pada kesehatan psikologis yang lebih baik, yaitu dilansir dari GoodTherapy:
Ketika marah, kamu mengalami rasa sakit fisik dan emosional. Saat Kamu berada di bawah tekanan fisik dan emosional, kemarahan akan memotivasi untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, kemarahan pertama-tama melepaskan ketegangan dalam tubuh, sehingga menenangkannya dan membantu mengatasi stres. Oleh karena itu, Anda mungkin marah dan kemudian merasa tenang.
Ketika hal-hal tidak berkembang sebagaimana mestinya dan perlu diubah, suatu emosi marah akan mendorong kamu untuk melakukan sesuatu dan memicu otak dalam menemukan solusi terkait masalah tersebut. Bukan berarti dengan marah dapat menyelesaikan masalah, maksudnya lebih pada marah sebagai suatu dorongan dalam membuat otak menjadi cepat berpikir.
Emosi marah bisa menghasilkan optimisme. Penyebabnya karena, Apa yang menjadi fokus suatu kemarahan memberikan dorongan pada diri untuk dapat mencapai suatu target. Selain itu, nantinya akan memberikan kemampuan dalam mengubah situasi yang dirasa tidak diinginkan.
Pengungkapan emosi marah menjadi suatu bentuk pertahanan individu dalam mengurangi suatu perasaan takut atau depresi. Jadi, dapat berperan sebagai suatu bentuk pencegahan timbulnya emosi yang lebih menyakitkan lainnya.
Emosi marah dapat membuat kamu menjadi orang yang lebih baik dan punya suatu kekuatan untuk mengalami suatu perubahan positif. Hal itu karena, memberikan wawasan tentang kesalahan dan kekurangan yang dimiliki.
Orang yang mau menerima emosi tidak menyenangkan seperti marah, daripada menghindari atau menekannya memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi. Hal ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki sistem respons emosional yang sangat fleksibel, lebih mudah beradaptasi, dan lebih stabil.