Startup bisa saja menemukan berbagai kendala ketika meluncurkan sebuah produk baru. Meskipun telah dibuat secara lengkap, belum tentu produk bisa diterima oleh masyarakat. Padahal, telah mengeluarkan biaya yang besar untuk membuat produk tersebut. Oleh karenanya, perlu membuat Minimum Viable Product (MVP) terlebih dahulu. Minimum Viable Product adalah suatu teknik untuk mengembangkan produk baru dengan cara memperkenalkan serangkaian fitur dasar yang dianggap cukup unik untuk menarik perhatian pasar. Dengan begitu, Anda bisa membuat sebuah produk yang memenuhi kebutuhan dasar dari pelanggan dengan fitur yang belum terlalu canggih, tetapi tetap memiliki nilai guna yang tinggi.
Membuat Minimum Viable Product (MVP) akan dapat memberikan feedback positif dan negatif dari pengguna. Feedback itu bisa dijadikan acuan untuk menyempurnakan produk dan menghasilkan produk akhir. Dengan Minimum Viable Product ini akan memudahkan startup dalam membuat produk akhir yang jauh lebih baik daripada versi peluncuran perdananya. Minimum Viable Product sangat penting bagi startup untuk keperluan pengembangan produk, diantaranya:
Pada startup tidak mudah untuk meluncurkan produk begitu saja. Pemilihan waktu ikut menentukan sukses atau tidaknya sebuah produk diterima di pasaran. Dengan adanya Minimum Viable Product akan memudahkan untuk meluncurkan produk pada waktu yang tepat serta secepat mungkin. Hal ini karena sudah ada feedback dan evaluasi yang diperoleh dari Minimum Viable Product, maka produk akhir yang diluncurkan memiliki bentuk yang mendekati sempurna.
Dengan adanya Minimum Viable Product, startup yang sumber dananya masih terbatas tidak perlu menambah biaya untuk melakukan testing produk. Startup bisa menciptakan dan menjual produk, sekaligus mendapatkan bahan untuk evaluasi pengembangan produk melalui Minimum Viable Product. Dengan demikian, apabila memang perlu dilakukan penyempurnaan produk, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar karena sudah mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan Minimum Viable Product.
Resiko menjadi bagian dari berbisnis yang tidak bisa dihindari. Namun, resiko bisa diminimalisir dengan penerapan strategi Minimum Viable Product. Hal ini karena Minimum Viable Product sendiri sudah mengandung elemen-elemen dasar dari produk itu sendiri, maka perusahaan bisa memprediksi kegagalan atau kesuksesan produk yang bersangkutan, sehingga meminimalisir resiko yang mungkin ditanggung.