Ditengah kepadatan kegiatan kerap kali kita merasa suntuk entah karena beban ataupun perasaan bosan. Namun, pernahkah kalian berpikir untuk mengisi rasa suntuk itu dengan berjalan-jalan? Tentu saat mendengar kata jalan kalian langsung mengarah ke bagaimana rasa capek yang timbul setelah melakukannya. Tetapi, jika jalan dengan bernostalgia apakah akan merasa capek atau justru membuat santai? Biar makin santai, yuk kita simak bagaimana mode jalan sambil bernostalgia?
Berbicara tentang jalan dengan bernostalgia, Soerakarta Walking Tour merupakan salah satu pilihan terbaik. Kalian bisa mendapatkan sensasi keduanya bersama komunitas yang ada di Kota Surakarta ini. Lalu bagaimana model jalan-jalannya dan bagaimana bentuk nostalgianya?
Sesuai dengan namanya, komunitas ini hanya ada di Kota Surakarta, kota yang paling istimewa akan kesan sejarah di dalamnya. Komunitas ini diselenggarakan oleh Laku Lampah yang sebelumnya kerap dikenal dengan sebutan Blusukan Solo, komunitas ini mengusung kegiatan yang sangat menarik yaitu belajar sejarah, budaya, dan perjalanan liburan dalam satu langkah. Mendengarnya saja sudah membuat tergugah bukan?
Soerakarta Walking Tour atau bisa disingkat (SWT) adalah sekolompok pecinta sejarah yang saling berbagi tentang cerita sejarah dengan mengajak masyarakat di sekitar Kota Solo untuk mengenalkan bangunan maupun kawasan dengan cara memperdengarkan suatu cerita, yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Soerakarta Walking Tour mempunyai tujuan untuk menghidupkan kembali kenangan kawasan sudut kota Solo. Baik dari sisi cerita maupun penunjukan lokasi dengan cara mendengarkan storytelling. (Wikipedia, 2022)
Komunitas ini melakukan perjalanan kurang lebih selama 7 jam dari pukul 08.00 WIB dengan sangat santai dan menyenangkan. Member Soerakarta Walking Tour didominasi oleh kalangan muda dengan usia 25-30 tahun dan dibatasi maksimal 40-50 orang. Hal ini diterapkan agar pemaparan cerita lebih efektif dan mudah diterima. (Haryanti, n.d.)
Dalam kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini pasti membutuhkan destinasi yang mana akan menjadi pokok bahasan dalam perjalanan. Sehingga Soerakarta Walking Tour memiliki 4 sampai 5 destinasi yang akan dikunjungi yang mana letaknya berada dalam satu kawasan. Penentuan destinasi ini juga dilakukan sesuai dengan tema. Misalnya pada saat berkunjung ke Museum Radya Pustaka maka pencerita akan mengisahkan tentang sejarah penemuan koleksi yang ada di dalamnya.
Lalu siapakah yang menjadi pembawa cerita disini? Tak perlu ragu. Mereka adalah sejarawan yang memiliki ketertarikan mengenai masa lalu. Mereka mengambil materi dari jurnal ataupun penelitian terdahulu dan menyampaikannya kepada peserta dengan cara yang mudah dipahami.
Kabar baiknya, Soerakarta Walking Tour menerapkan sistem pembayaran secara sukarela bagi pesertanya. Jadi kita bisa langsung bergabung dengan komunitas yang ada di Surakarta ini dengan mudah, dan untuk info lainnya kalian bisa mengunjungi laman instagram Soerakarta Walking Tour yang hampir tiap harinya akan berbagi kisah akan pengalaman mereka mengelilingi kota Surakarta.